Site icon Jernih.co

Peneliti Hong Kong Perkirakan 43 Ribu Warga Cina Terinfeksi Virus Wuhan

Hong Kong — Sejumlah pakar penyakit menular di Hong Kong bendesak pemerintah Cina mengambil tindakan keras untuk mencegah penyebaran virus. Sedangkan peneliti memperkirakan jumlah pasien terinfeksi mencapai 43 ribu — jauh di atas angka resmi.

Mengutip akademisi Universitas Hong Kong, surat kabar South China Morning Post memberitakan jumlah pasien di Wuhan, pusat wabah 2019-nCoV — nama resmi virus baru itu — mencapai 43.590 sampai Sabtu pekan lalu. Seluruhnya dalam tahap inkubasi virus.

Laporan resmi pemerintah Cina menyebutkan jumlah terinfeksi 2.863, dengan 81 orang tewas. Hong Kong sejauh ini memiliki delapan kasus terinfeksi.

Gabriel Leung, peneliti utama dan dekan Fakultas Kedokteran Universitas Hong Kong, mengatakan timnya memperkirakan 25.630 pasien menunjukan gejala terinfeksi di Wuhan. Angka ini akan menjadi dua kali lipat dalam enam hari, sesuai model matematika yang digunakan.

Model matematika dikembangkan menyusul informasi resmi pemerintah Cina bahwa viru menular selama masa inkubasi. Mereka yang terinfeksi virus mungkin tidak menunjukan gejala, dan beraktivitas seperti biasa. Padahal mereka menularkan virus ke banyak orang.

Leung, yang duduk sebagai kepala penasehat Carrie Lam, menyerukan langkah drastic untuk mengganggu penyebaran virus. “Misalnya, pembatalan pertemuan massal, penutupan sekolah, dan pengaturan kerja dari rumah,” katanya.

“Langkah pemerintah melarang masuk penduduk ke Hubei, dan melarang keluar pendudu Hubei, dalam 14 hari adalah awal yang bank,” Katania.

Namun Leung menolak gagasan menutup perbatasan Hong Kong dan daratan Cina. “Selama 20 tahun, saat flu burung, SARS, dan flu babi, mewabah, kami tidak menutip perbatasan,” katanya.

Exit mobile version