- Tujuh penghuni Gereka Keluarga Suci di Gaza terkena tembak dan terluka saat berusaha menolong keduanya.
- Tank Israel melepas tiga roket yang menghancurkan Gereja Bunda Theresa, membuat 54 penyandang disabilitas jadi pengungsi.
JERNIH — Penembak jitu (sniper) Israel menembak dua wanita yang berada di lingkungan Paroki Keluarga Suci di Gaza, tempat paling aman bagi keluarga pemeluk Kristen selama perang Hamas-Israel.
Mengutip kantor Komunikasi Patriarkat Latin Yerusalem, Al Mayadeen melaporkan kedua wanita itu adalah ibu dan anak; Nahida Anton dan Samar Anton. Keduanya ditembak saat berjalan ke Biara Suster.
Tidak ada penjelasan siapa yang lebih dulu terkapar diterpa peluru serdadu Zionist. Keterangan yang dikutip Al Mayadeen menyebutkan satu orang terbunuh saat mencoba membawa yang lain ke tempat aman.
Bukan hanya dua yang ditembak sniper. Tujuh lainnya ditembak saat menolong dua korban pertama dan terluka.
Sebelum penembakan terjadi, roket yang dilepas dari tank Israel menghantam Biara Suster Bunda Thersea, atau Misionaris Cinta Kasih. Roket menghantam generator gedung, satu-satunya sumber listrik, dan mengenai bahan bakar.
Dua roket berikut menghantam gedung, yang membuat Biara Suster Bunda Theresa tidak lagi bisa dihuni. Akibatnya, 54 penyandang disabilitas penghuni biara menjadi pengungsi tanpa akses terhadap kebutuhan dasar; salah satunya alat bantu pernapasan untuk kelangsungan hidup.
Awal Desember Pastor Munther Isaac dari Gereja Lutheran Injili di Beit Lahm mengatakan; Mereka merayakan Natal di negeri mereka, mengobarkan perang di negeri kami.