- Sebelumnya, Penginjil Pat Robertson adalah pendukung setia Donald Trump.
- Tahun lalu, Robertson dan sejumlah pendeta berselisih dengan Trum. Robertson mengatakan Trump kehilangan mandat surga.
- Kini Robertson meramalkan akan ada kerusuhan sipil jika Trump terpilih lagi.
Washington — Pat Robertson, pendiri Christian Broadcasting Network, memperkirakan Presiden AS Donald Trump kembali terpilih, dan memimpin dunia menuju kiamat.
“Menurut apa yang saya percaya Tuhan mengatakan kepada saya presiden akan terpilih kembali,” demikian Robertson bernubuat dalam kotbahnya Selasa lalu.
Menurut Robertson, kemenangan Trump akan menyebabkan kerusuhan sipil, memicu perang melawan Israel, dan sebagainya.
Hasil perang, demikian Robertson, juga telah ditentukan sebelumnya. “Akan ada perang. Lalu akan ada waktu damai,” lanjutnya. “Lalu, dunia berakhir.”
Nubuat Robertson viral di media sosial, terutama Twitter, dengan banyak pengguna menyindirnya sebagai pernyataan yang sah atas kenyataan.
Beberapa komentator bercanda bahwa hubungan Robertson antara terpilihanya Trump dan kiamat literal adalah alasan cukup baik untuk memilih Joe Biden.
Bersama pengkotbah papan atas di AS, Robertson semula pendukung setia Donald Trump. Namun keduanya berselisih tahun lalu, ketika banyak pendeta mengatakan presiden kehilangan mandat surga atas penarikan pasukan AS dari Suriah.
Soal hari kiamat, televangelis — atau pengkotbah jarak jauh — sejak 1970 meramalkan hari kiamat. Beberapa pendeta mengatakan dunia akan kiamat tahun 1982.
Tahun 1982 lewat begitu saja, dan sejumlah pendeta merevisi bahwa kiamat terjadi 2007. Ramalan kedua tak terbukti, setelah itu belum ada ramalan lagi.
Stephen Hawking, dalam ceramah ilmiah di Tokyo, pernah ditanya kapan kiamat terjadi, dan fisikawan itu menjawab; “Jika saya katakan kiamat besok, pekan depan, bulan depan, atau kapan pun, pasar saham tak akan gonjang-ganjing.”