- Polisi mengatakan anggota parlemen itu menembak diri di sebuah gudang.
- Koran Lankadeepa, mengutip laporan forensik, memberitakan tidak ada luka tembak di tubuh anggota parlemen.
JERNIH — Seorang anggota parlemen Sri Lanka yang menembak pengunjuk rasa, Jumat 13 Mei, digantung massa.
Amarakeerthi Athukorala, anggota parlemen itu, menembaki orang-orang yang menghalangi jalan mobilnya di Nittambuwa, Senin lalu. Saat itu sekelompok loyalis pemerintah menyerang aksi unjuk rasa damai.
Pengunjuk rasa yang tak lagi takut mati mengejar Athukorala. Polisi mengatakan anggota parlemen itu mencoba berlindung di sebuah gedung dan menembak dirinya setelah dikepung sekitar 5.000 orang.
Laporan lain menyebutkan sebaliknya. “Kematian Athukorala karena beberapa luka; patah tulang, dan pendarahan internal, tetapi tidak mengalami luka tembak,” surat kabar Lankadeepa, mengutip laporan forensi, menulis.
Koran itu juga melaporkan polisi pengawal Athukorala meninggal karena luka tembak. Polisi diperintahkan menyelidiki dan mencari tahu siapa yang melepas tembakan.
Sri Lanka bergolak hebat menyusul krisis ekonomi menyakitkan di negara itu. Pemerintah Sri Lanka tidak lagi punya cadangan devisa untuk membeli minyak, obat-obatan, dan makanan dari luar.
PM Mahinda Rajapaksa, yang dipersalahkan pengunjuk rasa mengatur kekerasan, mengundurkan diri. Dia dipaksa melarikan diri dari Kolombo, dan berlindung di pangkalan angkatan laut.
Sembilan orang tewas dalam insiden kerusuhan, setelah loyalis pemerintah menyerang aksi unjuk rasa damai di sejumlah kota. Sedikitnya 225 orang terluka dan dirawat di rumah sakit.