Site icon Jernih.co

Perang di Suriah Belum Selesai, Loyalis Garis Keras Rezim Bashar al-Assad Masih Coba Melawan

JERNIH — Empat serdadu Faylaq as-Sham, kelompok Islam Sunni pro-Turki dalam koalisi pemberontak yang merebut Damaskus, tewas dalam penyergapan oleh loyalis Bashar al-Assad di Latakia.

The New Arab, mengutip Syrian Observatory for Human Rights, memberitakan kabar ini mengindikasikan perang di Suriah belum usai setelah kepergian Bashar al-Assad dan para jenderalnya. Alawites loyalis Keluarga al-Assad masih berusaha melawan.

Penyergapan terjadi di sebuah kubu Keluarga Assad di Pantai Mediteranea. The New Arab dan Syrian Observatory for Human Rights tidak menyebut lokasi pasti penyergapan.

Yang pasti, serangan terjadi di dekat vila milik Wassim al-Assad — saudara Bashar al-Assad yang populer dengan sebutan juragan captagon — narkoba Timur Tengah yang diproduksi di Suriah.

Wassim al-Assad tak diketahui rimbanya. Kemungkinannya, ia kabur ke luar negeri saat koalisi pemberontak memasuki Damaskus pada 8 Desember.

Faylaq as-Sham membenarkan kabar penyergapan ini. Menurut mereka, penyerangan terjadi saat serdadu Faylac as-Sham melakukan patroli keamanan.

Koalisi pemberontak, yang kini membentuk pemerintahan transisi, merespon kabar ini dengan mengirim bantuan serdadu dalam jumlah besar ke Latakia, Tartus, dan Jableh. Hayat Tahrir as-Sham (HTS), kelompok terbesar dalam koalisi pemberontak, tampaknya mengangap serius perlawanan loyalis Bashar al-Assad di benteng terakhirnya.

Sebelumnya, utusan koalisi pemberontak mencapai kesepakatan damai dengan komunitas Alawites di Qardaha — kampung halaman Keluarga al-Assad. Isi kesepakatan meliputi Alawites meletakan senjata dan aktif membangun kembali Suriah.

Namun, kesepakatan damai itu tidak serta-merta mengubur dendam serdadu pemberontak dari berbagai faksi. Saat pembakaran Musoleum Hafez al-Assad di Qardaha, serdadu dari salah satu faksi melecehkan orang-orang Alawites secara verbal dan fisik.

Kesepakatan damai Qardaha ternyata tidak mengikat semua Alawites di sepanjang pantai Mediteranea. terutama di Tartus, Jebleh, dan Latakia. Koalisi pemberontak, terutama HTS, tampaknya masih harus berperang untuk menundukan sisa-sisa loyalis garis keras Bashar al-Assad.

Exit mobile version