Site icon Jernih.co

Perang Hamas-Israel: 40 Eksekutif Bisnis Yahudi Protes TikTok

JERNIH — Sebanyak 40 eksekutif bisnis teknologi Yahudi menemui CEO TikTok Shou Zi Chew untuk mengungkapkan kekhwatiran akan berkembangnya anti-Semitisme, dan popularitas pro-Palestina, di aplikasi vidoe pendek itu.

Selama pertemuan Zoom, 40 eksekutif itu mempresentasikan analisis data TikTok selama Perang Hamas-Israel dan mendorong jawaban atas apa yang mereka rasakan sebagai ‘kesenjangan tidak dapat dijelaskan’ dalam konten menguntungkan Palestina.

Fortune melaporkan analisis itu didukung 90 tokoh bisnis lainnya yang ikut menandatangani, di antaranya; salah satu pendiri Tinder Sean Rad, mantan kepala pendapatan Meta David Fischer, dan Andy Durin — salah satu pendiri Bonobo.

“Untuk setiap postingan pro-Israel yang dilihat, ada sekitar 54 postingan pro-Palestina,” kata Anthony Goldbloom, salah satu eksekutif mitra AIX Ventures, kepada Fortune. “Jika TikTok hanya cermin yang merefleksikan apa yang diyakini orang, maka rasionya tak boleh 54:1.”

Para eksekutif menyampaikan kekhawatiran akan meningkatnya kekerasan anti-Semit dan mendorong TikTok mempertimbangkan kembali pemikirannya mengenai video mana yang melanggara pedomannya.

Pertemuan itu, menurut Bloomberg, berlangsung ramah meski terjadi di tengah periode kritik terhadap aplikasi buatan Cina.

Dalam pernyataan kepada Bloomberg, juru bicara TikTok mengatakan; “Ini maas sulit bagi jutaan orang di seluruh dunia dan komunitas TikTok. Kami merasa penting bertemu dan mendengarkan para pencipta, pakar hak asasi manusia, masyarakat sipil, dan pemangku kepentingan untuk memandu upaya berkelanjutan dan menjaga komunitas global tetap aman.”

Penyebaran konten terkait perang Hamas-Israel menjadi sumber kritik yang menuduh Partai Komunis Cina menggunakan TikTok sebagai alat propagand untuk mempengaruhi orang AS dan mengambil data mereka. Tuduhan yang dibantah TikTok.

Kehebohan meningkat pertengahan November lalu ketika influencer TikTok mengunggah sejumlah video viral yang memuji surat kepada AS, yang ditulis oleh dalang 9/11 Osama bin Laden tahun 2002. Dalam surat itu Osama bin Laden menggambarkan pembentukan Israel sebagai kejahatan yang harus dihapuskan.

Exit mobile version