- Elon Musk memperlihatkan sukses mendaratkan roket Super Heavy di landas luncur.
- Starship meledak dan jatuh berkeping-keping, dan menciptkan sensasi seperti hujan meteor.
JERNIH — Roket Starship milik SpaceX, perusahaan antariksa Elon Musk, meledak dalam uji terbang yang mengakibatkan hilangnya pesawat ruang antariksa.
Video yang diambil beberapa pengamat, dan berdar di media sosial, memperlihatkan pesawat antariksa itu pecah, terbakar, dan jatuh dalam kepingian bara, menciptakan pemandangan spektakuler seperti hujan meteor.
Uji terbang, Kamis 15 Januari sore di fasilitas Starbase di Boca Chica, Texas, dimaksudkan untuk memamerkan kemampuan roket yang membawa sepuluh satelit tiruan ke orbit.
Menariknya, roket pendoron Super Heavy kembali ke landas luncur dan ditangkap lengan mekanis menara peluncuran, yang disebut supit. Elon Musk memamerkan ini dalam video yang diunggah di akun X.
Ini adalah pencapaian yang sebelumnya hanya bisa dilakukan satu kali. Sukses ini membuat Musk bisa menghemat mesin setiap kali peluncuran.
Komunikasi Putus
Russia Today melaporkan setelah delapan menit setengah menit peluncuran, komunikasi dengan Staship terputus. Puncaknya, menurut istilah SpaceX, adalah pembongkaran cepat yang tidak terjadwal.
Yang terjadi berikut adalah perasaan campur aduk antara kecewa dan senang. Dan Hout, juru bicara SpaceX, mengatakan; “Senang melihat roket Super Heavy turun dengan sempurna, tapi kami kecewa dengan kegagalan Starship.”
Kemunduran ini terjadi di saat SpaceX bersaing dengan Blue Origin, perusahaan yang didirikan Jeff bezos. Bulue Origin baru saja meluncurkan roket New Glenn dari Cape Canaveral, Florida.
Meski tahap atas roket mencapai orbit, pendorong tahap pertama mendarat di kapal pemulihan dan hancur. Sejauh ini, Musk boleh bangga bisa mendaratkan roket pendorong, tapi masih harus bekerja keras mencari penyebab kehancuran Starship.