Site icon Jernih.co

Polisi Israel Tembak Mati Pemuda Palestina di Kepala

Para kerabat pemuda Palestina, Bakir Hashash (21 tahun), meratap dalam perkabungan mereka di Kota Nablus, Tepi Barat, 6 Januari 2022, setelah anak muda itu ditembak mati di kepala oleh pasukan polisi pendudukan Israel. (Foto JAAFAR ASHTIYEH / AFP)

Sebuah laporan satu LSM mengatakan, pasukan Israel telah membunuh 357 warga Palestina pada tahun 2021 di tengah keheningan komunitas internasional atas meningkatnya tindakan kekerasan rezim Israel terhadap warga sipil Palestina.

JERNIH–Pasukan Israel menembak mati seorang pemuda Palestina dalam serangan kekerasan di sebuah kamp pengungsi di Tepi Barat bagian utara, Palestina. Insiden itu terjadi di kamp pengungsi Balata di timur Kota Nablus, Kamis pagi lalu, ketika orang-orang Palestina bentrok dengan pasukan polisi dan tentara Israel menyerbu kamp untuk melakukan penangkapan.

Menurut sumber medis dan keamanan Palestina, Bakir Hashash, 21, ditembak di kepalanya. Ibu Hashash, kerabat, dan teman-teman berkumpul di Rumah Sakit Rafidia setelah kedatangan jenazah Bakir yang diantar ambulans.

Militer Israel kian sering melakukan kampanye penangkapan yang luas di seluruh Tepi Barat dengan dalih mencari orang-orang Palestina yang “dicari”.

Rezim Tel Aviv telah dikritik karena penggunaan kekuatan secara keji untuk meakukan  pembunuhan di luar proses hukum terhadap warga Palestina, yang sebenarnya tidak menimbulkan ancaman langsung bagi pasukan pendudukan Israel.

Pemuda Palestina dibunuh pemukim Israel

Di tempat lain, seorang pemuda Palestina lainnya kehilangan nyawa setelah ditabrak oleh seorang pemukim Israel di Desa Safa di bagian barat Tepi Barat. Warga Palestina, yang diidentifikasi sebagai Mustafa Yasin Fathna, 21 tahun, sedang dalam perjalanan ke tempat kerja ketika dia ditabrak tiba-tiba.

Sebuah laporan satu LSM mengatakan, pasukan Israel telah membunuh 357 warga Palestina pada tahun 2021 di tengah keheningan komunitas internasional atas meningkatnya tindakan kekerasan rezim Israel terhadap warga sipil Palestina.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Nasional Keluarga Martir Palestina, Muhammad Sbeihat, pada 1 Januari lalu mengatakan, badan tersebut telah melakukan penelitian lapangan dan investigasi di berbagai provinsi dan menemukan bahwa semua warga Palestina ini tewas di tangan tentara rezim Israel hanya dalam setahun lalu.

Sementara itu, telah terjadi peningkatan tajam dalam kekerasan pemukim terhadap warga Palestina di wilayah pendudukan.

Namun, otoritas Israel jarang menuntut serangan pemukim Israel terhadap warga Palestina dan properti mereka. Mereka sengaja menutup-nutupi kekejian dan kejahatan tersebut alih-alih diselidiki. [Al-Bawaba]

Exit mobile version