- Tahun 2019 Ovidio Guzman, putra El Chapo Guzman, ditangkap. Kartel Sinaloa membakar jalan-jalan kota Culiacan.
- Penangkapan Ovidio Guzman, karena pasukan keamanan terlibat adu senjata.
JERNIH — Pasukan keamanan Meksiko, Kamis 5 Desember waktu setempat, menangkap Ovidio Guzman — salah satu putra gembong narkoba Joaquin ‘El Chapo’ Guzman — sebagai hadiah bagi kunjungan Presiden AS Joe Biden ke negeri itu.
Menteri Pertahanan Luis Cresencio Sandoval mengatakan ‘El Raton’ — julukan Ovidio Guzman yang berarti Si Tikus — ditangkap di barat laut Culiacan dengan tuduhan memimpin faksi kartel Sinaloa yang diwariskan ayahnya.
El Raton, kini berusia 32 tahun, diduga membantu menjalankan operasi penyeludupan narkoba sejak El Chapo Guzman diekstradisi ke AS tahun 2017.
AS menawarkan hadiah hingga 5 juta dolar AS, atau Rp 78,1 miliar, untuk informasi yang mengarah ke penangkapan El Raton. AS menyebut El Raton sebagai pemain kunci dalam kartel Sinaloa.
Menangkap Ovidio Guzman bukan sesuatu yang mudah. Kantor berita AFP menulis penangkapan El Raton melibatkan adu senjata dan mobil-mobil terbakar di Culiacan.
Situasi itu terjadi saat Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador bersiap menyambut Joe Biden untuk pertemuan puncak pemimpin Amerika Utara pekan depan.
El Chapo kini menjalani hukuman seumur hidup di AS karena dianggap terbukti memperdagangkan ratusan ton barkoba ke kota-kota di negeri Paman Sam selama seperempat abad. Namun, penangkapannya tidak membuat Kartel Sinaloa mati.
Kartel Sinaloa adalah yang terkuat di antara kelompok penyeludup narkoba di Meksiko. Ovidio Guzman diduga mengambil alih kepemimpinan ayahnya dan mengawasi selusin laboratorium dan pabrik metamfetamin di sekujur Sinaloa.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan El Raton bersekongkol untuk mendistribusikan kokain dan mariyuana ke AS. Dia juga memerintahkan algojonya membunuh informal, pengedar narkoba, dan penyanyi Meksiko yang menolak melantunkan lagu di pernikahannya.
Penangkapan Gagal
Tahun 2019, Ovidio Guzman sempat ditangkap dan ditahan tapi hanya sebentar. Pasukan keamanan membebaskannya setelah Kartel Sinaloa melancarkan perang habis-habisan.
Sejumlah orang tewas dalam perang itu. Jalan-jalan Culiacan dipenuhi api dari mobil terbakar. Orang-orang Kartel Sinaloa menghujani gedung-gedung dengan berondongan senapan mesin.
Pembebasannya memicu kecaman terhadap Lopez Obrador, yang mengatakan keputusan itu dibuat untuk melindungi warga sipi.
Kini pemerintah negara bagian Sinaloa, wilaya yang dijajah kartel narkoba, mendesak semua orang tinggal di rumah saat penangkapan terjadi.
Lopez Obrador berjuang mengekang kekerasan brutal yang melanda Meksiko sejak dia menjabat tahun 2018. Di melancarkan strategi ‘pejuk bukan peluru’ untuk mengatasi kejahatan dengan kekerasan pada akarnya dengan memerangi kemiskinan dan ketidaksetaraan dengan program sosial.
Tahun 2006, Meksiko mengerahkan tentara untuk melawan kartel narkoba, dan mencatat 340 ribu pembunuhan. Kebanyakan dari mereka adalah geng kriminal.
Minggu lalu, orang-orang bersenjata kartel narkoba menyerang sebuah penjara di kota perbatasan Ciudad Juarez, menyebabkan 20 orang tewas dan 25 narapidana melarikan diri.
Keesokan hari tujuh orang tewas dalam operasi polisi untuk menangkap kembali para tahanan. Salah satu pelarian adalah Ernesto Alfredo Pinon, dikenal dengan panggilan El Neto, pemimpin geng yang bersekutu dengan Kartel Juarez.
Pinon dijatuhi hukuman 200 tahun penjara tahun 2010 atas kejahatan penculikan dan pembunuhan. Pihak berwenang mengatakan El Neto menemui ajal dalam baku tembak dengan polisi yang berusaha menangkap kembali narapidana.