- Polisi tidak menemukan tanda-tanda mencurigakan.
- Putri Martin Luther King Jr mengirim ucapan duka.
JERNIH — Malikah Shabazz, putri bungsu pejuang hak-hak sipil dan pemimpin Nation of Islam Malcolm X, Senin 22 November waktu setempat — atau Selasa 23 November WIB — ditemukan tewas di rumahnya di Midwood, Brooklyn.
New York Post memberitakan Malikah (56) ditemukan oleh putrinya sekitar pukul 16:40. Penyelidik tidak mencurigai adanya indikasi pembunuhan.
“Saya sangat sedih dengan kematian Malikah Shabazz,” kata Bernice King, putri Martin Luther King Jr, dalam postingan di Twitter.
“Hati saya tertujuh ke keluarganya, Dr Betty Shabazz dan Malcolm X,” lanjut Bernice.
Dr Shabazz mengandung kembar Malikah dan Malaak, ketika Malcolm X dibunuh. Malikah Shabazz adalah putri bungsu Malcolm X.
Malikah dan putrinya; Bettih Shabazz ditangkap di Maryland tahun 2017 atas tuduhan kekejaman terhadap hewan. Beberapa anjing yang terluka ditemukan mengalami kondisi tidak baik di dalam truk U-Haul curian yang dikendarai keduanya.
Malcolm X menjadi berita utama di AS pekan lalu setelah Jaksa Manhattan membersihkan nama Muhammad Aziz dan Khalil Islam dari status terpidana pembunuh pejuang hak-hak sipil itu.
Aziz dan Islam menghabiskan sekitar dua dekade di penjara karena menembak Malcolm X pada 21 Februari 1965 di Audubon Ballroom, di Washington Heights.
Sejak hari pertama pengadilan keduanya menolak semua tuduhan. Namun hakim memvonis keduanya sebagai pembunuh.
Mujahid Abdul Halim, satu tersangka lainnya, dinyatakan bersalah, dan divonis penjara seumur hidup. Saat persidangan Mujahid Abdul Halim memberi kesaksian bahwa Muhammad Aziz dan Khalil Islam tidak terlibat pembunuhan.
“Kedua orang itu tidak ada hubungan dengan pembunuhan Malcolm X,” kata Abdul Halim pada akhir 1970-an.
Abdul Halim mengidentifikasi empat konspirator, semuanya anggota Nation of Islam dari New Jersey, sebagai orang yang terlibat. Namun, tidak satu pun dari mereka ditangkap.