Site icon Jernih.co

Rapat di Kemenkeu Digeser Waktunya Agar Ortu Dampingi Belajar Online

Kebijakan diambil untuk mengakomodir karyawan yang bingung memilih antara mendampingi anak belajar online atau rapat dengan atasannya.

JERNIH-Untuk memberi kesempatan orang tua bisa mendampingi anak-anaknya yang tengah menjalankan sekolah secara daring (online) di rumah selama pandemi Covid-19, maka rapat pimpinan (rapim) di lingkungan Kementerian Keuangan akan dilakukan diluar jam anak sekolah.

Kebijakan tersebut diambil Menteri Keuangan Sri Mulyani dan akan dimulai pada November 2020 mendatang. Sri Mulyani menyebut jam kerja di Kementerian Keuangan dibuat lebih fleksibel.

“Saya mau buat seperti ini, rapim-rapim, rapat-rapat di kementerian saya (Kementerian Keuangan) tidak boleh saat jam sekolah. Ini agar orang tua pas office hour lebih fleksibel,” kata wanita yang sering disapa Ani, dalam webinar bertajuk Cerita di Kemenkeu Mengajar, Senin (26/10/2020).

Kebijakan tersebut diambil setelah pihaknya membuat survei tentang sistem bekerja dari rumah (work from home/wfh), dimana hasil survei menunjukkan banyak karyawan yang sulit mengatur waktu antara harus ikut rapat virtual dengan pimpinannya atau mendampingi anak sekolah secara online. Survey menyebut karyawan merasa stress akibat kondisi tersebut.

“Saya mendapatkan laporan, dari hasil observasi banyak yang stres. Jadi kebijakan ini (rapat tidak boleh di jam anak sekolah) saya akan lakukan pada November 2020,” kata Ani.

Dengan kebijakan tersebut maka rapat baru akan digelar setwlah pukul 14.00 karena asumsi anak sekolah belajar hingga pukul 14.00 WIB. Bahkan Ani tak masalah jika rapat malam hari karena rapat dapat dilakukan kapan saja. Fleksibel, kata Ani.

“Orang tua muda tidak perlu bingung, anak sekolah mungkin sampai pukul 14.00 WIB. Nah selama itu orang tua harus memantau anak. Nanti jam kerja lebih fleksibel, kerja sampai 20.00 WIB tidak apa-apa, saya juga kalau kerja sampai malam,”.

Sementara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengingatkan pentingnya kehadiran orangtua dalam sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ). Nadiem berharap setiap orang tua dapat menyisihkan waktu mendampingi anak-anak yang tengah melakukan sekolah secara daring.

“Faktor terpenting adalah keterlibatan orang tua, paling tidak beri waktu untuk anak-anak Anda. Semua orang harus cari waktu,” kata Nadiem.

Bagi Nadiem, memberi perhatian pada anak bukan berarti harus mengeluarkan uang.

“Itu dampaknya bukan hanya untuk anak, tapi juga negara, ini karena anak adalah masa depan negara,”. (tvl)

Exit mobile version