Site icon Jernih.co

Respons Sikap Inggris Soal Hong Kong, Cina: Tunggu Pembalasanku!

Demonstrasi di Hong Kong. Anthony Kwan/Getty Images

Jakarta – Inggris telah menangguhkan perjanjian ekstradisi dengan Hong Kong setelah undang-undang keamanan nasional diberlakukan. Cina pun bereaksi dan mengancam melakukan serangan balik.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Wang Wenbin mengatakan Cina akan melakukan serangan balik yang dahsyat terhadap tindakan Inggris yang dinilainya keliru.

“Cina mendesak Inggris untuk melepaskan fantasinya tentang melanjutkan pengaruh kolonial di Hong Kong dan segera memperbaiki kesalahannya,” ungkap Wang Wenbin pada konferensi pers Selasa (21/7/2020) seperti dikutip ChannelNewsAsia.com.

Cina juga menyatakan Inggris akan ‘menanggung akibatnya’ setelah perjanjian ekstradisi Hong Kong ditangguhkan. Para pejabat di Hong Kong dan Beijing mengatakan undang-undang itu penting untuk menutup kelemahan keamanan nasional yang terekspos oleh para pemrotes anti-Cina baru-baru ini.

Cina, yang pernah dijadikan sumber utama investasi dalam proyek infrastruktur Inggris mulai dari nuklir hingga kereta api, menuduh Inggris telah berubah menjadi kaki tangan Amerika Serikat. Cina telah berulang kali mengatakan kepada kekuatan Barat untuk berhenti mencampuri urusan dalam negerinya di Hong Kong.

London menyatakan kecewa dengan tindakan keras di Hong Kong setelah kembali ke pemerintahan Cina pada 1997. Inggris juga menilai Cina tidak mengatakan seluruh kebenaran tentang wabah virus Corona (Covid-19).

Menlu Inggris, Dominic Raab mengatakan kepada parlemen bahwa perjanjian ekstradisi akan segera ditangguhkan dan embargo senjata ke Hong Kong akan diperpanjang. “Kami tidak akan mempertimbangkan untuk mengaktifkan kembali perjanjian itu kecuali sampai ada perlindungan yang jelas dan kuat bagi warganya,” kata Raab. Menurutnya ekstradisi dari Inggris tidak boleh disalahgunakan di bawah undang-undang keamanan nasional yang baru.

Hal serupa juga dilakukan Australia dan Kanada menangguhkan perjanjian ekstradisi dengan Hong Kong awal bulan ini. Presiden AS, Donald Trump pun telah mengakhiri perlakuan ekonomi istimewa untuk Hong Kong. Pekan lalu, Perdana Menteri Boris Johnson memerintahkan agar semua peralatan dari Huawei Technologies China dihapus dari jaringan 5G Inggris pada akhir tahun 2027. [Berbagai sumber]

Exit mobile version