JAKARTA – Rencana Alumni 212 untuk kembali menggelar reuni pada Senin, 2 Desember 2019 di Monumen Nasional (Monas) sepertinya belum ada kejelasan. Apalagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta hingga kini belum menerima informasi tersebut.
Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Saefullah, menegaskan hingga Jumat (8/11/2019) pihaknya menerima surat pemberitahuan rencana Reuni Alumni 212 yang digelar Desember 2019 itu.
Karenanya, ia belum dapat memberikan komentar banyak terkait rencana tersebut. Termasuk apakah bakal memberikan izin atau tidak.
“Belum ada (pemberitahuan), saya enggak tahu,” ujarnya.
Sementara Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif, mengatakan memang pihaknya belum melayangkan surat. Ia juga belum bisa memastikan kapan akan meminta izin untuk memakai kawasan Monas sebagai lokasi acara.
Selain itu, para tamu undangan pun masih tengah dibahas. Bahkan tak membeberkan persiapan apa saja yang sudah dilakukan. “Undangan khusus memang belum disebar. Semua sedang digodok,” katanya di Jakarta, Sabtu (9/11/2019).
Senada dengan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD, menjelaskan pemerintah tidak bisa menghalangi maupun melarang rencana Alumni 212 tersebut.
Meski demikian, dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak keamanan. “Ya, sudah ada standar keamanan, silakan saja. Negara ini negara demokrasi,” tegas Mahfud.
Berbeda dengan Ketua Media Center PA 212, Novel Bamukmin, yang mengharapkan kegiatan itu dihadiri oleh Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Syihab, yang saat ini masih berada di Makkah.
“Insya Allah kita semua maunya beliau dapat hadir,” katanya.