Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI, Abdul Kadir Jailani mengatakan, puluhan milyar bantuan tersebut bakal dikucurkan dalam rentang waktu 2022-2024, dan diperuntukkan bagi pembangunan di bidang perempuan juga beasiswa.
JERNIH- Meski banyak hutang, bukan berarti tak perlu membantu orang lain. Apalagi, pihak yang butuh uluran tangan itu sedang betul-betul terpuruk. Begitulah yang dilakukan Indonesia kepada Afghanistan.
Pemerintah Indonesia, sudah berkomitmen menggelontorkan bantuan senial Rp 41,6 milyar bagi Afghanistan yang tengah dirundung krisis tak henti-hentinya sejak Taliban kembali menduduki pucuk kekuasaan.
Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI, Abdul Kadir Jailani mengatakan, puluhan milyar bantuan tersebut bakal dikucurkan dalam rentang waktu 2022-2024, dan diperuntukkan bagi pembangunan di bidang perempuan juga beasiswa.
Seperti diberitakan CNN Indonesia, pihak Abdul Kadir juga dikabarkan tengah melakukan pendekatan dengan berbagai lembaga termasuk beberapa universitas di Indonesia terkait rencana tersebut. Dan Pemerintah, berkomitmen membantu Afghanistan menjadi lebih inklusif serta menjunjung tinggi HAM terutama hak wanita juga kaum minoritas.
Abdul Kadir juga mengatakan kalau Pemerintah tengah berencana menggelar Konfrensi Wanita terkait Afghanistan sebagai wujud komitmen RI mendukung peran perempuan di negeri tersebut.
“Saat ini pemerintah Indonesia, khususnya Ibu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah melakukan kolaborasi pembicaraan secara khusus tentang kemungkinan penyelenggaraan Women Conference tentang Afghanistan. Kita masih dalam proses ya, pembicaraan tentang ini, prosesnya mungkin akan sedikit perlu waktu, karena kita dihadapkan dengan situasi pandemi. Tapi yang pasti kita ingin mewujudkan adanya suatu Women Conference,” katanya menjelaskan.
Sebab kondisi Afghanistan tengah mengalami ancaman kelaparan yang semakin parah, Pemerintah Indonesia juga sudah melepas dua pesawat angkut yang membawa bantuan kemanusiaan ke negeri itu. Bantuan itu, berisi kebutuhan makanan dan nutrisi yang diperlukan rakyat Afghanistan.
Nantinya, Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, bantuan itu akan disalurkan World Food Programme.[]