Site icon Jernih.co

Rusia Klaim Kepung Bakhmut, Bos Wagner Group: Terlalu Dini Mengatakan Hal Itu

JERNIHRusia, Kamis 13 April, mengatakan pasukannya mengepung Bakhmut, yang membuat pasukan Ukraina tidak bisa memasuki dan meninggalkan kota.

“Pasukan Lintas Udara memberi dukungan untuk memajukan pasukan penyerang, memblokir transfer cadangan tentara Ukraina ke kota, dan kemungkinan unit musuh mundur,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataan resmi.

Kyiv mambantah klaim Rusia. Juru bicara militer Ukraina Sergiy Cherevaty mengatakan pasukannya masih bertahan di kota dan dapat mengirim perbekalan, amunisi, dan obat-obatan, serta mengevakuasi pasukan terluka.

Yevgeny Prigozhin, bos dan pendiri tentara bayaran Wagner Group, mengatakan terlalu dini mengatakan Bakhmut terkepung. Namun Prigozhin tidak merinci situasi Bakhmut saat ini.

Wagner Group memelopori sebagian besar upaya merebut kota itu. Pihak Rusia mengklaim telah membuat kemajuan besar dan berkelanjutan untuk merebut Bakhmut. Klaim itu didukung sejumlah koresponden perang Rusia yang menerbitkan situasi kota yang babak belur.

Denis Pushilin, kepala Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri di Ukraina timur, mengunjung Bakhmut pekan ini tapi tak memberi penjelasan.

Sebelum Moskwa menginvasi Ukraina, Bakhmut dalah kota berpenduduk 70 ribu. Di kota ini, Rusia dan Ukraina mengalami kerugian besar dalam pertempuran untuk menguasai kota. Padahal, menurut analis, kota itu memiliki nilai strategis yang kecil.

Bagi Rusia dan Ukraina, Bakhmut adalah prestise. Wagner Group juga melihat hal serupa. Jadi, di kota ini Rusia dan Wagner Group berusaha membangun reputasi, dan Ukraina mencoba mempermalukan keduanya.

Exit mobile version