- Pasukan dari Georgia berasal dari Ossetia Selatan dan Abkhazia, dua enclave Rusia.
- Tahun 2008 Rusia meluluh-lantakan Georgia dalam perang lima hari.
JERNIH — Rusia dikabarkan minta bantuan Georgia, negeri yang dihancurkan Moskwa tahun 2008, untuk secepatnya mengambil alih Ukraina pada bulan kedua invasi.
“Kami melihat pergerakan sejumlah pasukan dari Georgia,” kata seorang pejabat senior Pentagon kepada wartawan.
BACA JUGA:
- Belasan Pejabat Ukraina, Aktivis, dan Wartawan yang Ditahan Rusia tak Diketahui Nasibnya
- Perang Konyol: Serdadu Rusia Jual Tank ke Ukraina Rp 143,4 Juta
Namun pejabat itu tidak merinci jumlah pasukan yang akan dikirim dari Georgia ke Ukraina. Pejabat itu mengatakan Moskwa kini fokus pada Donbass, bukan Kyiv dan kota-kota di Ukraina lainnya.
Rusia menduduki dua wilayah Georgia; Abkhazia dan Ossetia Selatan. Mayoritas penduduk wilayah ini adalah etnis Rusia.
Tahun 2008, Rusia mengobarkan pemberontakan di dua wilayah ini ketika Georgia berusaha bergabung dengan NATO. Pundaknya, Rusia menginvasi Georgia dan menghancurkan negeri itu dalam lima hari.
Pasukan yang dikirim Rusia ke Ukraina dipastikan berasal dari Abkhazia dan Ossetia Selatan, bukan miltier Georgia. Jumlahnya tidak diketahui. Yang pasti, Rusia tidak ingin terjadi kekosongan kekuatan di Abkhazia dan Ossetia Selatan.
Selain butuh lebih banyak pasukan, Rusia juga kehabisan rudal. Hampir 60 persen rudal Rusia gagal menghancurkan sasaran akibat tak meledak atau melayang entah ke mana.
Kabar lain menyebutkan bantuan senjata AS untuk Ukraina telah tiba. Jerman juga telah mengirim 1.500 rudal anti tank dan pesawat udara agar Ukraina mampu melawan kekuatan raksasa Rusia.