- Kapten AL Rusia Konstantin Sivkov mengatakan AS ketakutan, dan meminta Moskwa menghentikan pengembangan Poseidon.
- Belgorod membawa rudal nuklir yang akan diledakan di pertemuan lempeng tektonik, agar menciptakan gempa bawah laut.
- Gempa bawah laut menciptakan tsunami, yang akan menghancurkan kota-kota di AS.
Moskwa — Kementerian Pertahanan Rusia memperkenalkan Belgorod, kapal selam tanpa awak yang dapat menciptakan gempa bumi nuklir dan menghancurkan AS.
Perkenalan dilakukan dalam Hari Angkatan Laut Rusia bulan lalu. Rusia menyebut Belgorod sebagai senjata super.
Pejabat Angkatan Laut Rusia mengatakan dalam pengujian yang akan datang Belgorod akan membawa dan meluncurkan drone. Namun uji coba masih menunggu Poseidon, yang dirakit untuk menguji peluncuran.
Rusia kali pertama meluncurkan informasi tentang drone nuklir, yang disebutnya Ocean Multipurpose System Status-6, akhir 2015.
Drone melaju dengan kecepatan 85 kilometer per jam, dengan daya jangkau hingga 10 ribu kilometer dan membawa hulu ledak 100 megaton.
Mengutip gazeta.ru, Jamestown Foundation melaporkan Kapten AL Rusia Konstantin Sivkov mengatakan serangan Poseidon dapat menyebabkan gelombang tektonik yang menghancurkan anak benua Amerika Utara.
Gempa bumi yang menghancurkan kota hanya bisa terjadi jika lempeng tektonik di planet ini saling bergesekan di sepanjang garis patahan.
Kapten Sivkov mengatakan AS ketakutan. Washington meminta Moskwa menghentikan senjata kiamat itu.
Poseidon dikembangkan untuk menghancurkan wilayah pesisir lawan, menyebabkan kontaminasi radioaktif masif yang bertahan lama. Sasaran serangan adalah pantai utara AS
Belgorod mampu membawa enam drone nuklir, yang mampu melenyapkan kota-kota pesisir dengan meledakan nuklir dekat garis pantai. Ledakan akan menciptakan tsunami radioaktif besar.
Januari lalu, Fox News melaporkan mantan mantan penasehat senior Presiden AS Donald Trump mengakui ada keprihatinan tentang Poseidon.
Christian Whiton, mantan penasehat itu, mengatakan ledakan Poseidon akan menciptakan gelombang tsunami radioaktif. Namun, karena air akan menyerap banyak energi, gelombang tidak akan merusak daripada terkena bom itu.
Berbicara di St Petersburg, 26 Juli lalu, Putin membual tentang Poseidon dan rudal nuklir hipersonik darat terbaru Rusia.
Menurut Whiton, Putin — saat berbicara di St Petersburg 26 Juli lalu — membual soal rudal hipersonik terbaru.