Idlib — Rusia menguji kemampuan tempur Uran-9, tank tak berawak yang mematikan dan berlogo Transformer, di medan perang utara Suriah.
Situs ananova.com melaporkan tank bersenjata autocannon 2A72 mod ABM M30-M3, empat rudal anti-tank sensor, pengintai laser, dan peralatan lain untuk mendeteksi musuh.
Semula, tank robot dikembangkan oleh JSC 766 UPTK. Belakangan, Kalashnikov Concert mengajukan konsep lebih menarik, yaitu Uran-9.
Dibanding produk lain, Uran-9 adalah sat unit tempur relatif lengkap. Selain mampu bertempur, tank bisa dioperasikan untuk tugas pengintaian, kontra terorisme, dan mampu memberi tembakan dukungan.
Dirancang tahun 2015, Uran-9 kali masuk tugas militer Januari 2019 dan digunakan di Suriah.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan tank itu semula berkinerja buruk dan tidak bisa menjalankan banyak misi. Setelah serangkaian pengubahan dan perbaikan, Uran-9 mampu beroperasi dengan baik di wilayah tempur yang dirahasikan.
Dalam latihan, Uran-9 mampu memukul mundur militan ISIS. Media lokal di Suriah mengatakan tank itu beroperasi tidak jauh dari Idlib, kota yang menjadi lokasi pertempuran sengit dalam beberapa hari terakhir.
Perang Suriah dimulai ketika rejim Presiden Bashar al-Assaad menanggapi aksi demo menuntut reformasi dengan tindakan militer, saat sekujur Timur Tengah demam Arab Spring.