Site icon Jernih.co

Santa Muerte: Dikutuk Gereja Katolik, Dipuja Pengedar Narkoba

JERNIH — Pernah dengar tentang Santa Muerte?

Jika tidak, ada penjelasan singkat tentang sosok satu ini. Santa Muerte adalah orang suci favorit pengedar narkoba di Meksiko dan sekujur Amerika Tengah.

New York Post menulis Santa Muerte menyukai tequila — minuman beralkohol Meksiko — rokok, permen, dan darah menusia.

Pengedar narkoba yang memuja Santa Muerte punya tradisi khas, yaitu meninggalkan kepala musuh yang terpenggal di kuil improvisasi, menampilkan patung lilin, dan lilin nazar berhias gambar tengkorak yang dikenal sebagai Kematian Suci.

Kerap digambarkan mengenakan jubah putih, memegang sabit dan bola dunia, Santa Muerte — persilangan antara Grim Reaper dan Perawan Guadaloupe, santo pelindung Meksiko — adalah salah satu gerakan keagamaan ‘narco saints’ yang berkembang pesat di kalangan pengedar narkoba.

Hampir seluruh pengedar narkoba di Meksiko berdaoa kepada Santa Muerte untuk perlindungan, kekayaan, keheningan yang diperlukan untuk menutupi urusan dunia bawah yang mereka bangun.

“Narcos dan geng percaya pada kekuatan doa,” kata Robert Almonte, konsultan keamanan yang berbasis di Texas dan mewakili kepala Departemen Kepolisian El Paso yang mengkhususkan diri memerangi narkotika.

“Mereka percaya orang-orang kudus akan melindungi mereka, tidak peduli apa yang mereka lakukan,” lanjut Almonte. “Mereka percaya lolos dari pembunuhan. Jika terbunuh, mereka akan masuk surga.”

Gerakan ini berkembang, dengan perkiraan jumlah pengikut mencapai 12 juta di Meksiko. Di AS, kultus Santa Muerte juga mewabah.

Seorang penegak hukum yang berjuang mengatasi banjir imigran ilegal dari Meksiko baru-baru ini mendokumentasikan altar untuk santo lainnya, yaitu Jesus Malverde, di sebuah rumah yang dijadikan anggota kartel narkoba Meksiko untuk menahan migran demi uang tebusan.

Jadi, Santo Muerte bukan satu-satunya orang suci yang dikultuskan pengedar narkoba. Orang suci lain, mungkin dalam jumlah melebihi jari sebelah tangan, juga dikultuskan.

Tanpa Kanonisasi

Orang-orang kudus pengedar narkoba ini tidak dikanonisasi. Gereja Katolik mengutuk pemujaan terhadap Santa Muerte, dengan menyebutnya sebagai ‘menghujat’ dan ‘setan.’

Catholic Herald melaporkan ketika mengunjungi Meksiko kali pertama pada 2016, Paus Fransiskus mengutuk sekte Santa Muerte. Saat itu, Santa Muerte adalah salah satu gerakan keagamaan baru dengan pertumbuhan paling cepat.

“Saya sangat prihatin dengan banyak orang yang tergoda oleh kekuatan kosong, memuji ilusi, dan merangkul simbol mengerikan untuk mengkomersilkan kematian,” kata Paus Fransiskus, merujuk pada Santa Muete.

Paus Fransiskus melanjutkan; “Saya mendorong Anda tidak meremehkan tantangan moral dan antisosial yang diwakili perdagangan narkoba bagi masyarakat Meksiko secara keseluruhan, serta untuk Gereja.”

Altar untuk Santa Muerte dibuat di rumah-rumah, dengan patung lebih besar didirikan di alun-alun umum di bagian Meksiko yang miskin dan kumuh. Ada juga tempat perlindungan Santa Muerte, dengan beberapa patung seukuran orang suci di kawasan industri Las Vegas.

Dalam beberapa kasus, altar Santa Muerte menampilkan seonggok uang tunai sebagai persembahan tunai yang dianggap sakral. Geng MS-13, saingan geng narkoba Meksiko, tidak akan menyentuh uang itu karena takut Santa Muerte murka. Geng MS-13 terkenal di El Salvador.

“Banyak pembunuhan mengerikan, termasuk pemenggalan kepala dan pengorbanan manusia, dilakukan geng narkoba Meksiko atas nama Santa Muerte,” kata Almonte, yang menulis buku tentang sekte ini.

Dalam wawancara di penjara tahun 2016, Edgar — orang penting di kartel Juarez — menggambarkan penyembahannya. Kepada pembuat film dokumenter Edgar mengatakan sebelum melakukan pekerjaan, anggota geng berdoa kepada orang suci untuk memastikan semua berjalan sesuai rencana.

“Saya mengorbankan orang untuk Santa Muerte yang saya sembah,” kata Edgar, yang saat itu berusia 26 tahun, yang mengklaim telah membunuh 60 orang. “Masalahnya adalah saya membunuh sesuai pesanan. Ketika berangkat untuk membunuh saya mengatakan pergi kerja.”

Era Kolonial

Kultus Santa Muerte tidak muncul begitu di era modern, tapi memiliki akar ke Meksiko era kolonial. Gereja Katolik melarang praktek penyembahan dewa-dewa rakyat, tapi para penyembah melakukannya di rumah.

Tahun 1940-an, kultus penyembahan itu terkenal. Tahun 2001, seorang pedagang kaki lima bernama Queta Romero membangun kuil terbuka Santa Muerte di Tepito, salah satu lingkungan paling kejam di Mexico City.

Ribuan orang datang beribadah di kuil itu. Para wanita berdoa kepada orang suci ini agar selir dan gundik suami mereka terbunuh atau menghilang.

Di kalangan Katel Sinaloa, Santa Muerte bukan satu-satunya patron. Lainnya, seperti disebutkan di atas, adalah Jesus Malverde — bandit mirip Robin Hood yang dipuja dan dianggap sebagai santo pelindung pengedar narkoba.

Selama pemilihan juri di persidangan terhadap Joaquin ‘El Chapo’ Guzman di Pengadilan Brooklyn, calon juri ditanya apakah mereka mengenal Jesus Malverde — sosok legendaris pra-Revolusi Meksiko?

Malverde dan Santa Muerte sering disembah bersamaan dalam upacara di seluruh Meksiko, meski pengorbanan mansuia tidak ditawarkan kepada Malverde, ujar seorang pakar kartel narkoba kepada New York Post.

Januari 2010, seorang pedagang narkoba menempatkan kepala terpenggal di sebelah makam pemimpin kartel legendaris Arturo Beltran Leyva yang terbunuh di apartemen berisi semua perlengkapan Santa Muerte.

Para ahli mengatakan pedagang narkoba itu menempatkan kepala terpenggal sebagai persembahan kepada Santa Muerte.

Santa Muerte Masuk ke AS

Pihak berwenang AS juga telah mendokumentasikan beberapa pembunuhan yang dipengaruhi Santa Muerte di sisi perbatasan, termasuk pemenggalan kepala di Chandler, Arizona, tahun 2010.

Jaksa Cook County di Chicago juga mendokumentasikan 13 pembunuhan yang berafiliasi ke Santa Muerte antara 2009-2011. Pembunuhan dilakukan tim pembunuh kartel narkoba.

Satu awak pembunuh menempel stiker Santa Muerte di kendaraan. Ada pula yang merajah tubuh dengan Santa Muerte. Chicago Tribune melaporkan di rumah mereka memiliki altar dan pita bercap Santa Muerte.

Tahun 2012 kultus Santa Muerte menjadi berita utama di Meksiko ketika salah satu imam besar Sekte Santa Muerte bernama David Romo Guillen dijatuhi hukuman 66 tahun penjara karena penculikan dan pemerasan. Sebelum divonis bersalah, Romo Guillen menyerukan perang suci melawan Gereja Katolik.

Pertanyaannya, apakah penganut Sekte Santa Muerte adalah pengedar narkoba, pembunuh, atau bandit?

Ternyata tidak. Sebagian besar penganut Sekte Santa Muerte tidak melakukan kekerasan seperti pengedar narkoba. Mereka hanya menyembah dewa rakyat dalam tradisi kolonial Meksiko, tanpa menggunakan kekerasan.

Robert Bunker, konsultan keamanan dan instruktur University of Southern California, punya penjelasan soal ini. Menurutnya, komponen kartel dan anggota geng menempuh jalan pemujaan Santa Muerte yang telap sebagai lawan pemujaan yang lebih ramah — yang mewakili mayoritas penganutnya.

Almonte ingat ketika didekati petugas kepolisian yang tidak mampu memecahkan kasus pembunuhan sulit sampai menemukan catatan, yang ditulis seorang tersangka yang mencari perlindungan, di TKP.

“Dia hanya akan menulis itu jika membutuhkan perlindungan dari kami,” kata petugas itu dalam email ke Almonte. “Tersangka itu menangis dan memberi tahu kami bagaimana tersangka lain menggunaan mobil sewaannya untuk melakukan pembunuhan. Bahwa, doa itu ditulis untuk membantu mereka agar tidak tertangkap.”

Para ahli mengatakan ketika AS gagal mencegah anggota kartel masuk ke AS, kekerasan Santa Muerte akan meningkat. “Anggota kartel akan melakukan hal yang sama di tempat lain, bukan hanya di Meksiko. Ini akan menjadi lebih buruk,” kata Almonte.

Exit mobile version