- Selama tiga hari penutupan, Selandia Baru akan mengumpulkan informasi dan melakukan pengujian skala besar.
- Tujuannya, mencari tahu apakah Covid-19 telah menyebar.
JERNIH — Selandia Baru mengunci Auckland, kota terbesar di negara itu, setelah satu keluarga didiagnosa terjangkit Covid-19.
PM Jacinda Ardem memerintahkan penutupan kota selama tiga hari. “Selama tiga hari itu kami mengumpulkan informasi, melakukan pengujian skala besar, untuk menentukan apakah terjadi penularan lebih luas,” kata Ardem kepada wartawan.
“Itulah yang kami yakini diperlukan oleh pendekatan hati-hati dan tindakan yang benar,” lanjutnya.
Keluarga itu terdiri dari sepasang suami istri, dan satu putri mereka. Salah satu anggota keluarga bekerja di LSG Sky Chefs, perusahaan katering maskapai penerbangan.
Pejabat kesehatan mengatakan anggota keluarga itu tidak ada yang naik pesawat.
Kasus Covid-19 satu keluarga ini yang kali pertama dalam dua bulan terakhir. Sebelumnya satu pelancong dari Eropa dinyatakan positif Covid-19 pada 24 Januari.
Kini, pemerintah Selandia Baru mengharuskan semua penduduk Auckland tinggal di rumah kecuali belanja dan pekerjaan penting. Event tahunan regatta layar Piala Amerika juga ditunda.
Selandia Baru, dengan populasi lima juta jiwa, melaporkan 2.330 kasus dengan 25 kematian sejak pandemi Covid-19 dimulai.
“Kami melakukan pengurutan genom untuk melihat apakah muncul varian baru,” kata Menteri Tanggap Covid-19 Chris Hipkins.
Selandia Baru mampu mengendalikan Covid-19, dengan memperkenalkan jarak sosial, dan menutup diri dari dunia internasional.
“Namun risiko akan selalu ada,” kata Hipkins.