- Kim Jong-nam membuka informasi semua pejabat Korea Utara, termasuk Kim Jong-un.
- Ada spekulasi Kim Jong-nam meminta suaka ke Korsel.
- NIS mengatakan suaka Kim Jong-nam ke Korsel akan memberatkan hubungan Seoul-Pyongyang.
JERNIH — Masih ingat pembunuhan Kim Jong-nam, saudara tiri orang nomor satu Korea Utara (Korut) Kim Jong-un, di Malaysia tahun 2017 yang melibatkan tenaga kerja asal Indonesia (TKI) Siti Aisyah?
Seoul Broadcasting System (SBS), salah satu televisi Korea Selatan (Korsel) memberitakan Kim Jong-nam adalah mata-mata Korsel dan memberikan banyak informasi tentang pejabat Korut dalam lima sampai enam tahun terakhir.
Penyiar SBS mengatakan pihaknya telah mengkonfirmasi kebenaran kabar ini ke sejumlah mantan dan pejabat Badan Intelejen Nasional (NIS) Korsel.
Kim Jong-nam adalah putra tertua Kim Jong-il, dan pernah disebut-sebut sebagai pewaris rezim Korut. Namun, Kim Jong-il kehilangan kepercayaan kepada Kim Jong-nam, dan mempersiapkan Kim Jong-un sebagai penerusnya.
Korea Times memberitakan Kim Jong-nam terlibat serangkaian insiden memalukan, termasuk mencoba memasuki Jepang dengan paspor palsu tahun 2001. Saat ditanya, Kim Jong-nam terus terang berniat datang ke Jepang untuk mengunjungi Tokyo Disneyland.
Sejak insiden itu terungkap Kim Jong-nam tinggal di Makau, dan bepergian ke banyak negara. Ia seolah tahu dirinya dalam bahaya, dan harus terus bergerak.
Tahun 2017 Kim Jong-nam berada di Bandara Internasional Kuala Lumpur. Dua wanita muda, salah satunya Siti Aisyah, mendekati dan mengoleskan bahan kimia mematikan XV ke wajahnya.
Kim Jong-nam meninggal dalam waktu satu jam. Serangan yang dilakukan Stii Aisyah, dan satu rekannya dari Vietnam, terjadi di siang bolong, di antara kerumunan besar calon penumpang pesawat. Pembunuhan itu mengejutkan dunia.
Menurut SBS, NIS menghubungi Kim Jong-nam di negara ketiga dan memberinya kompensasi uang. NIS, menurut SBS, memiliki informasi pergerakan Kim Jong-nam. Bahkan NIS terkadang menghubungi langsung Kim Jong-nam lewat email.
Spekulasi menyebutkan Kim Jong-nam mencari suaka ke Korsel, tapi SBS mantan dan pejabat NIS menolak spekulasi itu. Menurut seorang agen NIS, memberi suaka kepada Kim Jong-nam akan memberatkan hubungan Korut-Korsel.