Site icon Jernih.co

Sekelumit Tentang ISIS-K, Dalang Pemboman Bandara Kabul

JERNIH — Beberapa jam sebelum serangan bunuh diri di tengah evakuasi di Bandara Kabul, AS dan Inggris mengeluarkan peringatan Negara Islam Khorasan, atau ISIS-K, merencanakan serangan.

Peringatan itu bukan isapan jempol. Dua bom meledak di Abbey Gate dan Hotel Baron. Menewaskan 40 orang, dan melukai puluhan lainnya. Empat marinir AS tewas.

Apa itu ISIS-K, dan siapa mereka?

Russia Today menulis sesuai namanya, kelompok ini berjanji setia pada Negara Islam (IS). Sebelum menjadi IS, orang menyebutnya ISIS. Kelompok ini berasal dari Khorasan, propinsi di sebelah timur Afghanistan.

Saat ISIS dengan cepat menguasai Irak dan Suriah, ISIS-K diproyeksikan sebagai pendiri kekhalifahan masa depan di Asia Selatan dan Tengah.

Emir dan komandan pertama kelompok ini adalah Hafiz Saeed Khan, warga negara Pakistan. Abdul Rauf Aliza, mantan penghuni penjara Teluk Guantanamo, menjadi wakilnya.

Khan dan Aliza terbunuh dalam serangan udara AS di Afghanistan 2015 dan 2016. Pemimpin ISIS-K saat ini adalah Shahab al-Muhajir, yang juga komandan tingkat menengah Jaringan Haqqani — pasukan pemberontak yang berada di tubuh Taliban.

Menurut Pusat Studi Strategis dan Internasional yang berbasis di Washington, ISIS-K melakukan hampir 100 serangan terhadap warga sipil Afghanistan dan Pakistan sepanjang 2017 dan 2018. Mereka juga terlibat bentrok 250 kali dengan pasukan AS, Afghanistan, dan Pakistan.

Tahun lalu, ISIS-K mengaku bertanggung jawab atas serangan ke kompleks Universitas Kabul, serta menembakan roket ke istana kepresidenan Afghanistan dan Bandara Hamid Karzai.

Mereka juga dituduh menyerang bangsal bersalin Doctors Without Borders di Kabul. Januari lalu, pejabat keamanan Afghanistan mengatakan telah menangkap beberapa anggota ISIS-K, yang merencanakan pembunuhan terhadap Ross Wilson — diplomat AS di Kabul.

Laporan PBB yang diterbitkan Juni 2021 mengatakan setelah menderita beberapa kerugian teritorial dalam beberapa tahun terakhir, ISIS-K beranggotakan 1.500 sampai 2.000 orang.

ISIS-K, menurut PBB, mendesentralisasikan anggotanya menjadi sel-sel lebih kecil. Kelompok ini memelihara komunikasi dengan IS, dan memiliki kehadiran di media sosial secara aktif, dengan mempertimbangkan periode penarikan pasukan AS.

Di masa lalu, Taliban bentrok hebat dengan ISIS-K. Seorang pejabat AS mengatakan ISIS-K adalah musuh bebuyutan Taliban.

Laporan media mengatakan tak lama setelah merebut Kabul, Taliban mengeksekusi Abu Omar Khorasani, mantan kepala Negara Islam yang dipenjara di Asia Selatan.

Barat kini mengkhawatirkan kebangkitan ISIS-K di tengah kekacauan yang diciptakan oleh pengambi-alihan Taliban atas seluruh Afghanistan, serta penarikan pasukan AS.

Exit mobile version