Site icon Jernih.co

Sekitar 350 Anggota Jamaah Tablig Indonesia Tertahan di India

Berdasarkan catatan Kemlu, terdapat 1.173 anggota Jamaah Tabligh asal Indonesia yang tersebar di 13 negara di dunia. Sebanyak 797 telah kembali ke Indonesia

JERNIH—Setidaknya 350 anggota Jamaah Tabligh asal Indonesia masih tertahan di India, setelah pemerintah negara itu memulangkan 393 orang lainnya di tengah pandemic Covid-19 beberapa waktu lalu. Perkembangan tersebut disiarkan Kementerian Kementerian Luar Negeri seiring kelompok keagamaan itu menjadi sorotan karena kegiatan mereka sempat menjadi salah satu klaster penyebaran.

“Saat ini mayoritas Jamaah Tabligh memang berada di India. Ada 393 WNI yang sudah difasilitasi kepulangannya ke Indonesia, dengan lima penerbangan melalui New Delhi tujuan Jakarta,” ujar Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kemlu, Joedha Nugraha.

Pemulangan tersebut dilakukan secara bertahap melalui Bandara Soekarno Hatta sepanjang bulan Juli dan Agustus. “Masing-masing sebanyak tiga kali pada Juli dan dua kali pada Agustus 2020,” ujar Joedha.

Sementara sisanya 359 warga Indonesia masih berada di India dan tersebar di 12 negara bagian, kata Joedha. Sebagian besar dari mereka terbelit kasus pelanggaran visa dan ketentuan karantina pandemi COVID-19.

Lima dari mereka yang terbelit kasus menolak mengaku bersalah dan memutuskan melanjutkan persidangan, 25 masih berstatus tahanan, dan 172 telah menjalani bebas bersyarat dan bersedia membayar denda senilai 5000 -10.000 rupee (sekitar Rp900 ribu – Rp2 juta) kepada pemerintah India.

Berdasarkan catatan Kemlu, terdapat total 1.173 Jamaah Tabligh asal Indonesia yang tersebar di 13 negara di dunia. Sebanyak 797 telah kembali ke Indonesia sementara 376 masih berada di luar negeri.

“Kami akan terus upayakan pemulangannya,” ujar Joedha.

Joedha menjelaskan pemulangan anggota Jamaah Tabligh dilakukan sesuai dengan standar protokol kesehatan dengan melakukan dua kali PCR test yaitu di India dan setibanya di Jakarta.

Salah satu anggota Jamaah Tabligh yang dipulangkan, Arif Rahman Hakim (36) mengungkapkan rasa syukurnya pulang ke Indonesia karena telah meninggalkan anak istri sejak Maret 2020 lalu.

Lockdown di India menyebabkan saya tidak bisa pulang. Bekal di rumah dan untuk saya sendiri sudah sangat menipis. Alhamdulillah akhirnya baru hari ini bisa pulang, rasanya seperti mimpi saja, “ kata Arif. “Terima kasih tulus saya buat jajaran KBRI yang sejak hari pertama sampai saat ini terus membantu kepentingan kami semua di India.”

Jamaah Tabligh menjadi sorotaan saat pertemuan massal yang diadakan di Malaysia, Februari lalu, menjadi klaster penularan virus corona. Kemlu mencatat sebanyak 696 WNI ikut hadir dalam pertemuan tersebut.

Pertemuan serupa juga sempat direncanakan digelar di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, pertengahan Maret lalu. Pertemuan itu dibatalkan otoritas setempat karena berpotensi menjadi  sumber penularan baru.

Sekitar 18.000 jamaah dari berbagai wilayah di Indonesia dan 465 orang dari sepuluh negara lain yang sudah terlanjur menghadiri lokasi pertemuan telah dipulangkan secara bertahap hingga Mei lalu. [  ]

Exit mobile version