- Trump rata-rata mengucapkan 12 kebohongan setiap hari.
- Produktivitas kebohongan Trump meningkat dalam 14 bulan terakhir, terutama sejak pandemi Covid-19, kasus George Floyd, dan pemakzulan.
Washington — Presiden AS Donald Trump hanya butuh 827 hari masa jabatannnya untuk mengucapkan, atau berkicau di Twitter, 10 ribu pernyataan palsu dan menyesatkan, serta hanya perlu 440 hari untuk menggandakannya.
Jadi, menurut The Washington Post Fact Checker, Trump mengucapkan 20 ribu pernyataan palsu dan menyesatkan sejak dilantik pada 20 Januari 2017. Trump juga menggandakan pernyataan itu hampir setiap hari selama 440 hari.
Terakhir, hari Minggu lalu, ia berbohong ketika mengatakan Barrack Obama bermain golf lebih banyak dibanding dirinya selama menjadi presiden.
Pengamat independen Gedung Putih mengatakan Obama bermain golf 90 kali selama menjadi presiden. Donald Trump menghabiskan 250 hari di properti golf selama kurang empat tahun sebagai presiden.
Trump rata-rata berbohong, dan mengeluarkan pernyataan menyesatkan 12 kali per hari. Selama 14 bulan terakhir, produksi kebohongan Trump meningkat menjadi rata-rata 23 per hari.
Khusus tahun ini, kebohongan Trump berkisar sekitar upaya pemkzulannya di Senat, awal pandemi Covid-19, kematian George Floyd yang memicu gerakan Black Lives Matter, dan popularitasnya yang anjlok.
Trump membuat hampir 1000 klaim meragukan tentang pandemi Covid-19, dan 1.200 tentang kisah pemakzulan. The Washington Fact Check melihat ‘tsunami ketidakbenaran’ Trump terus membesar.
Gedung Putih belum mengomentari kabar ini. Sedangkan dalam jajak pendapat baru-baru ini memperlihatkan publik AS melihat Trump sebagai pemimpin tidak jujur.
Joe Biden, mantan wakil presiden dan lawannya pada pemilu tahun ini, relatif dianggap jujur. Hampir 50 persen publik AS lebih percaya Biden.
Pew Research Center menemukan 48 peren responden melihat Biden jujur, dan hanya 36 persen yang masih berpikir Trump jujur.
Jajak pendapat Universitas Quinnipiac memperlihatkan hanya 35 persen melihat Trump jujuar. Sedangkan 44 persen lainnya melihat Biden lebih jujur.