Site icon Jernih.co

Seleb dan Artis Myanmar Kecam Kudeta Militer, yang Diam Dikecam Follower

JERNIH — Selebritis, YouTuber, aktor dan aktris Myanmar menyeru penggemarnya melakukan pembangkanan sipil sebagai protes atas kudeta militer.

Myanmar Times melaporkan Paing Takhon, model paling populer di Myanmar, tampil di Facebook dengan pakaian rahib Buddha dan tulisan yang mengutuk kudeta militer.

“Kami mengutuk kudeta militer. Kami mendesak militer segera membebaskan Daw Aung San Suu Kyi, Presiden U Min Myint, anggota parlemen terpilih, dan semua menteri yang ditahan,” tulis Takhon.

Takhon mengawali karier sebagai model tahun 2014. Ia punya satu juga pengikut Facebook, kebanyakan perempuan, yang suka dengan tampilan six pac, bad-boy tattoos, dan rambut panjangnya.

Kemunculan Takhon pada jam-jam awal setelah kudeta militer, Senin 1 Februari, diikuti yang lain. She, salah satunya. Ia tampil di Facebook dengan pakaian merah-hitam sebagai protes atas kudeta militer.

Ia menyeru militer membebaskan semua yang ditahan, termasuk anggota parlemen terpilih, serta berbagi gambar Daw Aung San Suu Kyi. Ia juga meminta pengikutnya menanda-tangani petisi yang meminta pemimpin Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD).

“Tetaplah tenang, saling bantu, dan hati-hati dengan Covid-19,” tulis penyanyi veteran itu. “Teruslah mendukung pemimpin besar kita.”

Daung, aktor paling populer dengan 1,8 jutabfollower Facebook, menulis; “Kami menentang kudeta militer. Kami bersama jutaan rakyat Myanmar menolak pemerintahan baru pimpinan Jenderal Min Aung Hlaing.”

Saat kudeta terjadi, Daung berada di Thailand untuk pembuatan film. Ia mengikuti semua perkembangan Myanmar lewat media sosial, situs online, dan televisi.

“Senang sekali melihat semua orang tetap tenang saat terjadi kudeta,” tulis Daung. “Biarkan dunia tahu kita bersama melawan kudeta dalam damai.”

Postingan Daung mendapatkan reaksi dukungan 16 ribu fans-nya dalam sepuluh menit.

Namun, tidak semua selebritis dan YouTuber mengecam kudeta militer. Nay Chi Oo via Chili, aktris dan model berusia 24 tahun, dikecam habis penggemarnya setelah memposting tulisan Let’s Pray for Myanmar dalam warna merah.

“Sebagai influencer, kau itu punya tanggung jawab sosial untuk menggunakan suara,” tulis salah satu pengecam. “Tidak bersuara dalam situasi seperti ini, berarti kau bukan influencer. Kau kehilangan rasa hormat dan dukungan kami.”

“Kamu ngapain aja? Di mana kau saat ini? Ngeringkuk di kasur saat paman militer kau menahan pemimpin kami,” tulis yang lain.

Nay Chi si blogger kecantikan tak merespon. Ia kehilangan 50 ribu follower dalam satu hari.

Sai SAi Kham Leng, penyanyi hip hop dan aktor, kehilangan 20 ribu follower dalam satu hari karena tak bersikap, atau memposting komentar, soal kudeta militer.

Seorang netizen mengatakan artis dan selebritis itu punya banyak pengikut. Mereka memiliki kemampuan untuk menyampaikan pesan ke publik, tapi mereka takut.

“Saya tidak tahu mengapa mereka takut ketika setiap orang berbagi opinini tanpa harus berteriak di jalanan,” kata Ko Myo Nyi Nyi Zaw, seorang netizen.

Pengguna sosial media lainnya memposting gambar Gal Gadot, pemeran superhero Wonder Women. Ada pula yang menampilkan gambar Putri Diana, disertai kalimat; “Myanmar butuh Anda sekarang.”

Netizen juga meluncurkan tagar #Save Myanmar, #Save Burma, #RejectTheMilitary. Ketiganya populer dalam dua hari terakhir.

Exit mobile version