Pandemi Covid 19 menjadi agenda utama Presiden Biden. Ia menyampaikan 9 langkah untuk menangani pandemi.
Jernih — Joseph Robinette Biden, Jr. atau lebih dikenal sebagai Joe Biden sedang menjadi buah bibir dunia. Perolehan electoral votes-nya lebih unggul dibanding rivalnya dari Parta Republik, Donald Trump.
Biden yang berpasangan dengan mantan Jaksa Agung California, Kalama Haarris, memperoleh 290 electoral votes, sementara Trump yang berpasangan dengan Mike Pence memperoleh 214 electoral votes.
Dengan mengantongi jumlah itu, Biden dinyatakan lolos sebagai pemenang Pilpres Amerika Serikat (AS) 2020. Namun, hasil resminya masih harus menunggu pengumuman dari lembaga penyelenggara Pilpres AS di seluruh negara bagian.
Salah satu pekerjaan rumah dan “warisan masalah” pemerintah Trump bagi Biden adalah penangan Pandemi COVID-19.
Data per 9 Novermber 2020 yang dirilis worldometers menyebut, angka kasus positif di AS mencapai 10.288.480 kasus dengan 243.768 pasien meninggal dan 6.483.420 dinyatakan sembuh. Dengan angka ini, AS masih menjadi negara dengan kasus corona terbanyak di dunia.
Dikabarkan detikhealth, untuk menangani hal ini, dalam kampanyenya Biden telah menyampaikan sembilan langkah penanganana pandemi COVID-19:
- Tes Corona Gratis dan Menyeluruh
Salah satu jurus yang akan digunakan Biden adalah dengan memperluas tes corona melalui program pengembangan alat tes yang didukung pemerintah. Ia juga berjanji akan membuat, setidaknya, 10 lokasi pengujian drive-thru di tiap negara bagian.
Semua tes tersebut ia janjikan akan bebas biaya bagi seluruh rakyat AS, termasuk bagi warga yang tidak memiliki asuransi.
2. Wajib Masker
Ia juga berencana memperluas kewajiban mengenakan masker saat keluar rumah. Namun, beberapa ahli hukum mengingatkan bahwa Biden, sebagai kepela pemerintahan federal, hanya berhak mewajibkan penggunaan masker di fasilitas-fasilitas negara saja.
Untuk menyelesaikan persoalan tersebut, ia berencana akan bekerja sama dengan kepala daerah (gubernur dan wali kota) agar kebijakan ini dapat berlaku di seluruh AS.
3. Melonggarkan Lockdown
Lockdown telah menjadi dilema di berbagai negara, tak terkecuali AS. Di satu sisi, kebijakan ini disebut efektif untuk menekan angka penularan, namun di sisi lain, lockdown sangat mengganggu kehidupan sosial dan kegiatan ekonomi.
Untuk yang satu ini, Biden berjanji akan meminta nasihat para ahli dan melihat perkembangan kasus di suatu wilayah sehingga kebijakan lockdown bisa tepat sasaran. Beberapa sektor seperti pendidikan dan bisnis dapat dibuka kembali jika kasus COVID-19 relatif terkendali di wilayah tersebut.
4. Mengembalikan otoritas CDC
Berkali-kali Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (Centre for Disease Control and Prevention/CDC) ditolak saran dan masukannya terkait penanganan pandemi ini oleh pemerintahan Trump.
Biden berjanji akan menjalin kerjasama yang baik dengan lembaga ini dan mengembalikan otoritasnya. Salah satu bentuk kerjasama yang disoroti Biden adalah membangun data realtime mengenai ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) di tiap rumah sakit.
5. Kembali Bergabung dengan WHO
Sebagaimana yang diketahui, karena kecewa terhadap kinerja World Health Organization (WHO) dalam menangani pandemi, Trump menyatakan berhenti membiayai dan menyatakan negaranya keluar dari organisasi kesehatan dunia itu. WHO sendiri mengumumkan hal tersebut pada 6 Juli 2020.
Dalam kampanyenya, Biden berjanji akan kembali masuk ke WHO pada hari pertama ia menjabat Presiden AS.
6. Pelacakan Kontak
Biden berjanji akan mengembangkan tenaga kerja pelacakan kontak di AS dengan 100 ribu karyawan. Hal ini merupakan peningkatan dari sumber daya yang ada saat ini, yakni 50 ribu pelacak kontak.
Jumlah tersebut dianggap belum memadai sehingga sebagian negara bagian tidak akan mampu melacak dan menyelidiki penyebaran virus corona secara maksimal di wilayahnya.
7. Distribusi Ventilator dan APD
Calon Presiden AS ke-46 ini juga berjanji akan berpedoman pada Undang-Undang Produksi Pertahanan. Dengan aturan ini, pemerintah federal dapat mewajibkan pabrik-pabrik untuk memproduksi APD, ventilator dan kebutuhan lainnya di kala mendesak.
8. Perawatan COVID-19 Gratis
Salah satu jurus jitu Biden lainnya adalah menggratiskan biaya pengobatan dan biaya-biaya tak terduga lainnya bagi pasien COVID-19.
Ia juga berjanji, pemerintah akan mengganti biaya perawatan pasien COVID-19 yang tidak memiliki asuransi.
9. Vaksin Aman dan Gratis
Untuk urusan vaksin, Biden berjanji akan mengeluarkan biaya 25 milyar dollar AS (Rp352 triliun) untuk memproduksi vaksi yang aman dan gratis bagi seluruh warga AS.