Site icon Jernih.co

Sepeda Brompton, Idola Goweser Termasuk Pejabat Garuda

Jakarta – Di Kalangan goweser, sepeda lipat merek Brompton adalah idola mereka. Selain karena tampilannya yang menarik, juga kualitas yang lebih baik dan tentu saja bergengsi karena harganya terbilang mahal.

Jauh sebelum kasus pesawat Garuda Indonesia yang membawa sepeda ini di bagasinya barengan dengan onderdil motor gede Harley Davidson, nama Brompton sudah sangat terkenal di dunia persepedaan.

Sepeda yang dibuat di Inggris dan semula diperuntukan bagi bangsawan di negerinya Ratu Elizabeth itu, menjadi acuan para goweser. Banyak Youtuber yang khusus mengulas kehebatan sepeda ini.

Kualitas dan bahan, serta nama besar merek ini menjadikan sepeda ini menduduki kasta tertinggi di dunia persepedaan. Sepeda ini sangat nyaman dikendarai. Harganya yang melambung tinggi juga menambah gengsi bagi siapapun goweser yang membawanya. “Sepeda ini yang membuat special adalah harganya, hahaha,” kata Youtuber Ridwan Hanif, pemilik CHPT3 V2 2019, dalam reviewnya.

Sepeda kelas bangsawan ini meskipun terbilang mahal, namun sangat laris di dunia. Beberapa edisi special yang dikeluarkan produsen seringkali habis dalam hitungan minggu dibeli oleh goweser atau kolektor dunia meskinya harganya sangat tinggi. Lihat saja, Brompton kelas Explore saja, peminat sepeda perlu mengeluarkan uang hingga Rp53 juta. Sedangkan Brompton kategori biasa yakni kelas Chapter 3 dijual dengan harga paling rendah Rp27 juta. Sementara edisi khusus bisa jauh lebih tinggi harganya.

Selain harga beli yang cukup mahal, peminat sepeda lipat di tanah air juga sering berpikir dua kali untuk membeli merk Brompton karena besarnya biaya perawatan dan onderdilnya. Harga suku cadang Brompton bisa menyamai dengan harga sepeda lipat biasa. Pedalnya bisa seharga Rp1,7 juta, demikian pula ‘fender-nya’ sekitar Rp2-3.

Sama saja dengan harga beli sepeda lipat buatan lokal yang masih bisa ditebus Rp2-3 jutaan per unitnya. Apalagi saat ini banyak tersedia sepeda lipat yang jenis dan spesifikasinya menyerupai Brompton, namun dijual di pasaran dengan harga lebih murah.

Karena itu, goweser tanah air mikir berkali-kali untuk membeli sepeda ini meski tetap mengidolakannya. Banyak pesepeda kemudian membuat sticker bertuliskan “Brompnot” dan ditempel di sepeda lipatnya seperti sebuah lelucon dan sindiran. Seringkali yang membaca sekilas terbaca Brompton karena stikernya dipasang di batang sepeda. [Zin]

Exit mobile version