- Taliban mengatakan korban tewas bertambah jadi 40 orang.
- Pejabat AS mengatakan serangan didalangi ISIS-K.
JERNIH — Empat marinir AS diperkirakan termasuk di antara 40 orang yang tewas dalam serangan bom bunuh diri ISIS-K di luar Bandara Kabul, Kamis 26 Agustus.
Daily Mail menulis, jihadis diyakini berada di balik dua ledakan di Gerbang Abbey an Hotel Baron. Ledakan di Gerbang Abbey terjadi ketika ribuan warga Afghanistan sedang menunggu evakuasi.
Sebelumnya, AS dan Inggris memperingatkan akan adanya serangan. Peringatan itu menjadi kenyataan, yang mengakibatkan upaya evakuasi menjadi semakin sulit.
Negara-negara NATO, termasuk Denmark, menghentikan upaya evakuasi malam ini. Gerbang Abbey saat ini ditutup marinir AS.
Penutupan terjadi setelah Taliban mengeluarkan data jumlah korban terbaru, yang menyebut 40 orang tewas dalam ledakan terpisah itu. Taliban sebelumnya mengeluarkan peringatan akan adanya serangan segera dan mematikan.
Ledakan pertama terjadi di Hotel Baron dan dilakukan secara bunuh diri. Di hotel ini, tentara dan wartawan Inggris menginap. Lainnya adalah pejabat PBB. Mereka akan tinggal selama masa evakuasi.
Setelah ledakan di Hotel Baron, terdengar tembakan dan kepanikan massal di Gerbang Abbey, yang diikuti ledakan kedua. Ledakan merobek kerumunan massa yang berkumpul di gerbang.
Sebelumnya, pejabat Barat mengatakan serangan menewaskan 13 orang. Taliban memperbarui data itu, dengan mengatakan jumlah korban bertambah menjadi 40 tewas.
Daily Mail menulis di antara 40 korban tewas terdapat empat marinir AS, karena ledakan terjadi di wilayah yang dikendalikan pasukan AS.
Gambar-gambar dari tempat kejadian menunjukan mayat menumpuk di jalan-jalan, dan orang-orang berlumuran darah dibawa dengan gerobak. Satu rumah sakit merawat 60 orang terluka, dan enam korban tewas dalam perjalanan ke rumah sakit.
Saksi mata, seorang pria Afghanistan, megnatakan ledakan terjadi di tengah kerumunan ribuan orang. Carl, seorang penerjemah yang bekerja untuk pasukan AS, megnatakan seorang bayi perempuan meninggal dalam pelukannya.
Ia mencoba menyelamatkan bayi terluka parah itu, tapi tidak mungkin lari ke rumah sakit karena semua orang panik.
Seorang pejabat AS mengatakan serangan didalangi ISIS-K, sempalan kelompok teror dan musuh bebuyutan Taliban. Kini banyak yang khawatir serangan ini dapat menggagalkan evakuasi, karena bandara masih akan menjadi sasaran utama.