- Belum ada kelompok teroris yang menyatakan bertanggung jawat atas serangan ini.
- Gerakan LGBT, yang baru saja dinyatakan sebagai teroris oleh Rusia, juga belum berkomentar.
JERNIH — Sekelompok orang bersenjata, Sabtu 23 Maret dini hari WIB, menyerbu Balai Kota Crocus, memberondong dan melempar granat ke ruang konser, dan berusaha membakar mall, menewaskan 133 orang dan melukai 150 lainnya. FSB, Badan Keamanan Federal Rusia, menangkap 11 tersangka.
France24 memberitakan orang-orang bersenjata itu mengenakan topeng. Mereka menembaki pengunjung konser musik rock. Penyerang menggunakan bom api untuk membakar ruangan dan menciptakan kepanikan.
Balai Kota Crocus di Krasnogorsk, pinggiran kota Moskwa, adalah kompleks kantor pemerintah yang menyatu dengan mall, gedung konser, pusat perbelanjaan, pertokoan, akuarium, dan food court.
Pada jam pertama setelah serangan terjadi, korban berjumlah 60 orang, dan 100 luka-luka. Saat itu, seperti terlihat dalam sejumlah video, penembakan masih terjadi.
Pada jam-jam berikut, pemadam kebakaran yang menjangkau bagaian dalam gedung konser menemukn jenzah bergelimpangan. Korban tewas kemungkinan lebih banyak lagi.
Salah satu video yang diunggah di media sosial memperlihatkan lima penyerang bertopeng membunuh penjaga keamanan, dan menembaki orng-orang yang ada di lobi mall. Di auditorium musik, sekelompok penyerang menembaki penonton yang menunggu pertunjukan.
FSB, badan intelejen Rusia, menyebutnya serangan teroris. Namun, sejauh ini belum ada kelompok teroris yang bertanggung jawab. Rusia baru saja mengeluarkan daftar baru teroris, yang di dalamnya terdapat gerakan LGBT.