Beijing – Para pecinta adu kecepatan penggemar Formula 1 (F1) tampaknya harus bersabar. GP Cina yang sedianya menjadi seri keempat F1 2020 dan digelar di Sirkuit Internasional Shanghai, Cina, pada 19 April terpaksa dibatalkan.
Alasannya, ya virus corona. Akibat pembatalan seri keempat ini diperkirakan mengalami kerugian hingga 35 juta poudsterling atau sekitar Rp621,765 miliar
Otoritas F1 belum dapat memastikan kapan balapan tersebut bakal digelar mengingat wabah corona masih merebak. Meski demikian, F1 memastikan balapan di GP Vietnam yang akan digelar 3-5 April tetap berlangsung. Vietnam sendiri berbatasan langung dengan Cina.
Para petinggi F1, FIA dan para promotor disebut bakal bertemu pekan ini untuk membahas upaya penyelamatan GP Cina. “Kami memiliki agenda pertemuan untuk mencari solusi,” kata Managing Director F1, Ross Brawn, dilansir Autosport, Kamis (13/2/2020).
Pembatalan GP Cina akan berakibat jeda empat pekan antara balapan di Vietnam dan Belanda pada 3 Mei 2020. Bahkan jika Cina mampu mengendalikan epidemi itu, mencari tanggal pengganti untuk GP Cina ke dalam kalender yang sudah dipadati dengan 22 seri tahun ini akan menjadi tantangan tersendiri. “Kami akan mencoba untuk memasukkannya tapi itu akan sangat sulit,” kata dia.
Brawn mengatakan ada kemungkinan untuk memajukan balapan lain. Namun hal itu perlu keputusan besar mengingat akan sangat membebani tim. Perubahan jadwal juga akan berdampak kepada logistik tim dan rombongan F1. “Kami mencapai titik krusial di mana kami harus membuat keputusan,” katanya.
Efek penundaan race di Negeri Tirai Bambu sudah terlihat ketika saham di bisnis F1 turun hampir satu persen ketika bursa saham dibuka. Dilansir Daily Mail, Kamis (13/2/2020), kerugian F1 mencapai 35 juta poundsterling.
Sejumlah olahraga lain yang sedianya digelar di Tiongkok juga terdampak wabah virus yang sudah menyebabkan 1.100 orang meninggal itu, termasuk Formula E di Sanya, bulan depan. [Zin]