Pekanbaru – Kopi gambut, mulai digemari pecinta kopi. Rasa dan aromanya yang khas dari kopi jenis Liberika ini menjadi daya tariknya. Minum kopi ini juga berarti ikut membantu memerangi kebakaran lahan yang masih sering terjadi di lahan gambut.
Lahan gambut sering dituding sebagai biang keladi kebakaran hutan saat saat musim kemarau tiba. Penanaman tanaman kopi di lahan gambut menjadi cara efektif karena tidak hanya bisa menghambat penyebaran kebakaran tetapi juga menghasilkan nilai tambah bagi petani.
Kopi ini ditanam petani di Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau. “Kopi ini tanaman yang bersahabat,” kata Rahmat, pemuda berusia 38 tahun yang berasal dari pedalaman Kepulauan Meranti, seperti dikutip dari antaranews.
Rahmat mengatakan sejak dua dekade lalu, kopi telah menjadi bagian dari masyarakat Kepulauan Meranti. Masyarakat menanam kopi, bersama dengan tanaman lainnya seperti pinang dan kelapa. Menurut dia, kopi membutuhkan tanaman pelindung, asal bukan sawit. Tak kurang 20 petani telah menanam kopi liberika di Kecamatan Rangsang, Meranti.
Kopi gambut pun merebut hati penikmat kopi. Cita rasa kopi gambut memiliki aroma unik, lebih mirip Arabika meski tak sekuat robusta. Sebuah kedai kopi kecil di Kota Pekanbaru, mampu menghabiskan 50 kilogram kopi dalam sebulan pertama. Rahmat juga juga aktif memperkenalkan kopi gambutnya di berbagai pameran.
Gubernur Riau Syamsuar juga menyadari betapa kopi bisa menjadi salah satu pilihan mengatasi ganasnya api saat musim kering tiba. Dia mengatakan, tanaman kopi liberika dinilai layak dikembangkan di Provinsi Riau. Apalagi, wilayah pesisir mayoritas merupakan lahan gambut.
Selain itu, Syamsuar mengatakan komoditas kopi saat ini diterima dengan baik di pasar dunia internasional dan sukses dibudidayakan di wilayah Kepulauan Meranti. Menurutnya, kopi cocok ditanam di lahan bekas terbakar. Penanaman kopi di areal yang terpanggang oleh kebakaran lahan dan hutan merupakan salah satu solusi. “Kami tidak berharap di situ ditanami dengan tanaman sawit lagi,” kata Syamsuar belum lama ini. [Zin]