- Usai akuisisi, Elon Musk menghubungi Steve Davis — CEO The Boring Company — untuk membantunya di Twitter.
- Sejak saat itu Steve Davis tidur di kantor bersama istri dan bayinya. Jadi, calon CEO Twitter adalah tukang ngebor.
JERNIH — Steve Davis, loyalis Elon Musk dan calon CEO Twitter, dikabarkan tidur di kantor bersama istri dan bayi mereka yang berusia beberapa hari.
The Information memberitakan Davis saat ini masih menjabat CEO The Boring Company, perusahaan penggali terowongan milik Elon Musk. Nicole Hollander, istri Davis, adalah manajer aset sebuah perusahaan real estat.
Mantan karyawan Twittern mengatakan kepada The Information, dan dikutip New York Post, bahwa Davis adalah salah satu orang pertama yang bermalam di kantor Twitter di San Fransisco setelah Musk menyelesaikan akuisisi bernilai 44 miliar dolar AS pada 27 Oktober.
Sejak saat itu, masih menurut mantan karyawan Twitter, Davis secara teratur hadir di kantor sehingga Musk mengandalkannya untuk mengarahkan perusahaan.
Tugas Davis adalah memangkas biaya operasional tahunan sebesar 500 juta dolar, atau Rp 7,8 triliun. Yang dilakukan Davis adalah memangkas hampir dua kali lipat, dengan mengakhiir kontrak dan merundingkan yang lain.
“Semuanya bisa dirundingkan,” Davis mengatakan kepada karyawannya.
Ketika Musk menyatakan berencana mundur dari posisi CEO Twitter, muncul spekulasi Davis yang akan menggantikan. Namun, spekulasi ini terlalu berlebihan karena Davis tidak punya akun Twitter dan tidak pernah bekerja di media sosial atau berurusan dengan pengiklan.
Spekulasi menjadi masuk akal karena Musk punya kuasa menunjuk siapa pun. Musk tahu Davis hanya bisa ngebor tapi menghubunginya setelah akuisisi Twitter selesai.
Insider melaporkan Davis dalam perjalanan ke bandara saat Musk meneleponnya. Musk mengatakan sangat membutuhkan Davis, dan diminta membatalkan perjalanan dan menemuinya di markas Twitter.
Hollander dan bayinya bergabung di kantor beberapa jam kemudian. Tidak diketahui kapan Hollander melahirkan, atau pada tanggal berapa mereka kali pertama tidur di kantor Twitter.
Hollander membawa staf perusahaan real estat rapat di kantor Twitter. Menurut publikasi teknologi, Hollander memimpin rapat sambil menyusui bayinya.
Kantor Twitter Jadi Kamar Hotel
Perubahan berikut adalah kantor Twitter berubah jadi kamar hotel darurat setelah Musk mengambil kendali. Gambar yang viral di media sosial memperlihatkan karyawan Twitter yang kelelahan tidur di kantor perusahaan.
Pemerintah kota San Fransisco segera mengadakan penyelidikan apakah mengubah kantor menjadi kamar hotel darurat adalah pelanggaran aturan bangunan.
Musk sedang merombak Twitter. Ia membutuhkan komitmen para insinyur dan pengembang perangkat lunak untuk melakukan semua ini dengan bekerja tanpa kenal waktu.
Untuk semua itu, Musk tidak butuh semua insinyur dan pengembang perangkat lunak yang tersedia di Twitter. Ia memecat setengahnya untuk menjada kesehatan finansial Twitter pada tahun-tahun pertama setelah pengambil-alihan.