JAKARTA – Dua nama yang bakal memperebutkan kursi 02 DKI Jakarta yaitu Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria dan politikus PKS, Nurmansjah Lubis. Namun apakah ada upaya khusus yang ditempuh Partai Gerindra untuk merebut Cawagub DKI tersebut?
Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengaku partainya menyerahkan mekanisme pemilihan Cawagub Jakarta sepenuhnya kepada DPRD DKI. Karena itu, menegaskan tak ada lobi-lobi yang dilakukan kepada PKS terkait perebutan posisi tersebut.
“Kita serahkan mekanisme kepada DPRD, yang akan menentukan,” ujarnya di Jakarta, Jumat (31/1/2020).
“Saya pokoknya serahkan mekanisme kepada DPRD, untuk melakukan lobi-lobi tingkat lokal, tingkat daerah, silakanlah. Pokoknya sudah, pokoknya nanti apa pun yang menjadi keputusan DPRD, kita taat,” Muzani melanjutkan.
Soal strategi memenangkan Riza Patria merebut 02 DKI, Muzani menegaskan tak ada strategi. “Tawakal kepada Allah,” kata dia.
Sebelumnya, sejumlah politisi mengusulkan agar dilakukan uji kelayakan pada proses pemilihan cawagub DKI. Bahkan bila perlu, uji kelayakan secara terbuka dan disiarkan secara langsung sehingga publik mengetahuinya.
“Kami PKS sangat mendukung dilaksanakan fit and proper test secara terbuka. Bahkan kalau perlu di-live oleh media tv, radio, online,” ujar Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid (HNW), di Jakarta, Rabu (29/1/2020).
Dengan siaran langsung, maka masyarakat bisa melihat kemampuan Ahmad Riza Patria dan Nurmansjah Lubis. Sebab Jakarta, memerlukan kepemimpinan bukan hanya berkualitas tapi sekaligus kemistri dengan Gubernur DKI, Anies Baswedan.
“Supaya kelihatan nih siapa yang lebih berkualitas, dan layak untuk melanjutkan Pak Sandi (Sandiaga Uno) mendampingi Pak Anies (Baswedan),” katanya.
Namun Ketua DPD Gerinda DKI Jakarta, M Taufik, menyebut uji publik bisa dilakukan saat pemaparan visi-misi. Namun, sampai saat ini, belum ada kejelasan apakah uji kelayakan akan dijalankan atau tidak. Semua tergantung tata tertib pemilihan.
“Saya sih untuk mempercepat (proses) ya, ketika penyampaian visi-misi itu kan bagian dari fit and proper test. Gitu aja. Ya didetailkan di tata tertibnya. Kan semua diatur lewat tata tertib. Bukan semau-mau,” kata dia.
Ia menjelaskan, kini tengah masuk proses pengesahan tata tertib. Karena itu diperkirakan bakal selesai pada Februari 2020. “Tata tertibnya itu baru mau di-rapimgab (rapat pimpinan gabungan)-kan, saya lupa tanggalnya. Habis itu baru (pembentukan) Panlih (panitia pemilihan) bulan Februari, habis Panlih, paripurna (pemilihan). Insyaallah selesailah minggu kedua Februari,” kata dia. [Fan]