Manila — Filipina mengkhawatirkan banjir pekerja asal Tiongkok, menyusul penggrebekan terhadap Philippine offshore gaming operators (Pogos) yang banyak mempekerjakan tenaga kerja Cina.
Survei Social Weather Stations (SWS) menunjukan tujuh dari sepuluh penduduk Filipina mengkhawatirkan banjir tenaga kerja Cina. Rincinya, menurut survei yang digelar 27 sampai 30 Desember itu, 31 persen responden mengatakan sangat khawtir, 39 persen agak khawatir.
Tertinggi di Manila
Kebanyakan penduduk Filipina yang mengkhawatirkan banjir pekerja Cina adalah mereka yang tinggal di Metro Manila. Di sini, 75 persen responden mengatakan sangat khawatir.
Di Visayan, 71 persen responden sangat khawatir. Di wilayah Luzon lainnya di luar Metro Manila, 69 responden mengatakan sangat khawatir dengan kedatangan pekerja Cina. Di Mindanao, 67 persen.
Sekitar setengah dari seluruh responden setuju dengan pernyataan bahwa peningkatan pekerja Tiongkok merupakan ancaman bagi keamanan nasional. Sekitar 27 persen menyatakan sebaliknya.
Di Metro Manila, 38 persen responden percaya kedatangan banyak tenaga kerja Tiongkok adalah ancaman bagi keamanan negara. Di wilyah Luzon lainnya, hanya 27 persen yang percaya kedatangan pekerja Cina akan menimbulkan ancaman.
Survei menggunakan metode tatap muka dengan 1,800 orang dewasa di seluruh Filipina. Rincinya, 600 di Balance Luzon dan Mindanao, dan 300 di Metro Manila dan Visayas. Margin kesalahan jajak pendapat ini 2,3 persen untuk nasional.