UE sedang menimbun tablet kalium iodida yang dapat digunakan untuk melindungi orang dari efek berbahaya radiasi. Tiga juta tablet iodida telah dikirim ke Ukraina dengan bantuan anggota UE Prancis dan Spanyol.
JERNIH – Uni Eropa sedang membangun persediaan darurat obat-obatan dan peralatan senilai €540 juta (sekitar Rp8,48 triliun) untuk menangani keadaan darurat kimia dan nuklir karena meningkatnya kekhawatiran atas perang Rusia di Ukraina.
Komisaris manajemen krisis Uni Eropa (UE) Janez Lenarcic, Rabu (6/4/2022) mengatakan pasokan itu terdiri dari peralatan dan obat-obatan, vaksin dan terapi lainnya untuk merawat pasien yang terpapar pada keadaan darurat kimia, biologi, radiologi dan nuklir.
Sebagai langkah pertama, UE mengatakan sedang menimbun tablet kalium iodida yang dapat digunakan untuk melindungi orang dari efek berbahaya radiasi. Tiga juta tablet iodida telah dikirim ke Ukraina dengan bantuan anggota UE Prancis dan Spanyol.
“Kami mengambil langkah-langkah konkret untuk meningkatkan kesiapsiagaan Eropa dalam menghadapi potensi ancaman,” kata Janez Lenarcic. “Kami menyiapkan cadangan dekontaminasi dan persediaan peralatan baru yang disesuaikan dengan keadaan darurat kimia, biologi, atau nuklir.”
Pengumuman itu muncul saat kekhawatiran meningkatnya potensi penggunaan senjata nuklir atau kimia yang berasal dari serangan Rusia terhadap tetangganya yang pro-Barat. Barat telah memperingatkan bahwa Moskow dapat melakukan serangan kimia di Ukraina karena perlawanan sengit dari pasukan Kyiv.
Pertempuran di Ukraina juga telah memicu kekhawatiran atas keamanan fasilitas nuklir termasuk Chernobyl dan Zaporizhzhia, pembangkit listrik tenaga atom terbesar di Eropa.
Rusia selain itu telah menempatkan pasukan senjata nuklirnya dalam siaga tinggi karena telah memperingatkan Barat agar tidak langsung melakukan intervensi militer dalam konflik untuk membantu Ukraina. [AFP]