Site icon Jernih.co

Taliban Coba Kepung Lembah Panjshir

JERNIH — Pejuang anti-Taliban pimpinan Ahmad Massoud di Lembah Panjshir terkepung, dan mencoba berunding untuk mencegah pertumpahan darah.

Zabihullah Mujahid, juru bicara Taliban, menulis di Twitter bahwa pasukan Taliban mengemung Lembah Panjshir dari tiga sisi, yang membuat pasukan perlawanan tidak mungkin lolos.

“Imarah Islam, demikian Zabihullah Mujahid menyebut negara Afghanistan bentukan Taliban, berusaha menyelesaikan masalah ini secara damai,” kata Mujahid.

Pernyataan Mujahid muncul setelah laporan pertempuran sengit. Akun Twitter pro-Taliban mengatakan orang-orang berkumpul, mengepung lembah. Amrullah Saleh, mantan wakil presiden Afghanistan, mengatakan pasukan perlawanan masih kuat.

Akun pro-perlawanan membantah klaim Taliban memukul mundur Ahmad Massoud dan tentaranya. Menurutnya, prajurit Taliban disergap dan dibantai.

Klaim kedua pihak tidak mungkin diverifikasi secara independen. Lembah Panjshir adalah wilayah pegunungan terpencil dan sulit diakses.

Di sini, Ahmad Shah Massoud — panglima perang Afghanistan di era pendudukan Uni Soviet — melakukan perlawanan sengit tak bisa dikalahkan. Kini Ahmad Massoud, putranya yang berpendidikan di sekolah militer di Inggris, melawan Taliban.

Amrullah Saleh kini berada di Lembah Panjshir. Seperti kebanyakan orang Tajik, Saleh menolak kepemimpinan orang Pashtun di Afghanistan. Foto-foto memperlihatkan Saleh berbicara dengan Ahmad Massoud di Panjshir.

Ali Maisam Nazary, juru bicara Front Perlawanan anti-Taliban, mengatakan siap berdialog dengan lawan. Syarat dialog adalah desentralisasi untuk menjamin keadilan sosial, kesetaraan, hak, dan kebebasan untuk semua.

Jika Taliban menolak, menurut Nazary, mereka siap perang jangka panjang. Seperti Taliban, penduduk Lembah Panjshir punya pengalaman mengatasi kebosanan perang bertahun-tahun.

Exit mobile version