Site icon Jernih.co

Tanker Minyak Korea Selatan Kemungkinan Disita Setelah Memasuki Perairan Iran

Kapal  MT Hankuk Chemi, terlihat di lepas pantai Bandar Abbas, tetapi tidak memberikan penjelasan mengapa ia memasuki perairan teritorial Republik Islam Iran.

JERNIH–Sebuah kapal tanker minyak berbendera Korea Selatan yang menuju Uni Emirat Arab, pada hari Senin, hilang tanpa kejelasan. Kapal itu terakhir dilacak memasuki perairan teritorial Iran, sebagaimana dinyatakan situs pelacakan maritim, Marine Traffic.

Menurut Associated Press, yang mengutip firma keamanan Inggris Ambrey, kapal  MT Hankuk Chemi, terlihat di lepas pantai Bandar Abbas, tetapi tidak memberikan penjelasan mengapa ia memasuki perairan teritorial Republik Islam Iran.

Meski belum ada komentar dari Iran, beberapa pengamat maritim khawatir kapal tanker Korea Selatan itu disita oleh Iran.

Operasi Perdagangan Laut Inggris Raya, sebuah layanan informasi tentang pengiriman global, mengatakan bahwa kapal dagang tersebut mengubah arah setelah “interaksi” antara kapal dan otoritas Iran, tetapi tidak memberikan rincian lainnya.

Armada ke-5 Angkatan Laut AS, pada gilirannya, menyatakan bahwa pihak berwenang mengetahui situasi tersebut dan memantaunya dengan cermat.

Iran saat ini dalam keadaan siaga tinggi atas kekhawatiran kemungkinan eskalasi antara angkatan bersenjatanya dan Amerika Serikat, karena sebuah laporan baru-baru ini mengungkapkan bahwa kelompok kapal yang dikomandoi kapal induk USS Nimitz akan tetap berada di Teluk Persia, sebagai pengawas Republik Islam Iran.

Alasan meningkatnya ketegangan di kedua belah pihak adalah karena peringatan satu tahun pembunuhan Qassem Soleimani oleh Angkatan Bersenjata AS, yang diyakini beberapa pihak akan memicu serangan balasan dari Iran.

Selain itu, dengan berakhirnya masa jabatan Presiden AS Donald Trump pada 20 Januari mendatang, surat kabar Amerika melaporkan bahwa pemimpin yang akan keluar itu sedang mencari opsi untuk melemahkan program nuklir Republik Islam Iran. [Al-MasdarNews]

Exit mobile version