Jernih.co

Tante Ju, Pesawat Andalan Nazi Jerman Pada Perang Dunia II, Diproduksi Lagi

JERNIH-– Junkers (Ju) 52, pesawat andalah Luftwaffe Nazi Jerman pada Perang Dunia dan dikenal dengan sebutan Tante Ju, akan diproduksi lagi di Swiss sebagai pesawat penumpang kompetitif.

Pejabat Junkers Flugzeugwerke AG, sebuah perusahaan penerbangan Swiss, bertekad menciptakan pesawat ramah lingkungan bernama Ju52 New Generation. Iron Annie, julukan lain Ju-52, juga akan lebih modern.

Pengumuman itu dibuat sebelum kickoff AERO Friedrichshafen, pameran penerbangan di kota Friedrichshafen, di Danau Constance.

Surat kabar Frankfurter Allgemeine Zeitung mengatakan insinyur Junkers berniat menggunakan mesin diesel empat langkah V12 550 tenaga kuda yang dirancang dan dibuat RED Aircraft GmbH. Mesin membutuhkan lebih sedikit bahan bakar dan perawatan dibanding mesin radil yang digunakan sebelumnya.

Perubahan juga terjadi di kokpit, yang akan dilengkapi teknologi avionik berbasis GPS terbaru, termasuk data cuaca, perangkat lunak anti-tabrakan dan fungsi autopilot. Semua peralatan ini disediakan perusahaan teknologi AS-Swiss Garmin.

Dua pilot mengawaki pesawat yang dirancang mengangkut 14 penumpang. Rilis pasar diharapkan sebelum 2026 karena prosedur persetujuan yang panjang.

Situs penerbangan Aerokurier melaporkan Ju52 New Generation akan memiliki lebar sayap 29 meter, panjang 19 meter, tinggi enam meter. Masa lepas landas maksimum 6.816 kilogram.

Tante Ju yang Asli

Tanju Ju yang asli mulai diproduksi tahun 1930. Desainnya menggabungkan kulit logam duralumin bergelombang sebagai ukuran penguatan, pendekatan yang sangat tidak biasa dan inovatif saat itu.

Penerbangan perdana Ju-52 pada 13 Oktober 1930. Model utama dioperasikan degnan 17 kursi, atau pesawat angkut utilitas berbagai operator sipil selama 1930-an.

Ju-52 diproduksi antara 1931-1952, dengan beberapa maskapai kopersial mengoperasikannya. Dua di antaranya Lufthansa dan Swissair.

Selama Perang Dunia II, Nazi Jerman banyak mengoperasikan pesawat ini untuk transportasi pasukan dan barang. Sempat pula Tante Ju mengemban tugas sebagai pembom jarak menengah.

Negara lain juga menggunakan pesawat ini untuk kepentingan militer. Spanyol, misalnya, mengerahkan pesawat ini selama Perang Saudara. Portugis mengirim pasukan ke negara jajahan saat Perang Dekolonisasi.

Usai perang, Ju-52 memiliki masa kerja panjang dengan banyak operator sipil dan militer. Sejumlah besar Ju-52 masih digunakan sampai 1980-an.

Memasuki abad ke-21, Ju-52 juga masih terbang tapi untuk tujuan pameran, wisata udara, dan penerbangan kenangan. Pada 4 Agustus 2018, Ju-52 jatuh di Graubuenden Canton, Swiss, 20 orang tewas. Sejak saat itu penerbangan wisata berhenti beroperasi.

Exit mobile version