Site icon Jernih.co

Teka-teki Ronaldo, Boa Jantan yang Melahirkan 14 Bayi

JERNIH — Ini bukan tentang Cristiano Ronaldo, bintang Portugal yang lagi berlaga di Euro 2024, atau Ronaldo de Nazario — bintang Brasil yang telah pensiun, tapi tentang seekor ular boa pelangi asal Brasil yang mengejutkan banyak orang.

Ronaldo adalah boa jantan. Tinggal di City of Portsmouth College — sekolah akademis dan kejuruan untuk anak usia 16 dan 18 tahun di selatan Inggris — selama sepuluh tahun, tak pernah kontak seks dengan lawan jenis, tapi bulan lalu melahirkan 14 bayi.

Pihak sekolah, seperti diberitakan NBC News, mengatakan ini adalah kasus ketiga yang terdokumentasi dari jenis kelahiran boa pelangi. Dua peristiwa serupa terjadi di penangkaran di Brasil.

Orang Yunani kuno punya istilah untuk fenomena ini, yaitu partenogenesis, atau kelahiran perawan. Partenogenesis juga menjelaskan tentang proses alami reproduksi aseksual. Ronaldo mengalami proses itu selama satu dekade.

Selama sepuluh tahun di City of Portsmouth College, Ronaldo membantu siswa melatih cara merawat hewan. Ia akrab dengan semua siswa yang menyukai binatang melata.

Apa Itu Partenogenesis

Peter Quinlan, teknisi hewan yang merawat Ronaldo sembilan tahun terakhir, mengatakan; “Saya menerima telepon dari seorang kolega yang bertanya mengapa saya menambahkan beberapa ular kecil bersama Ronaldo.”

Semula Quinlan berpikir ada kesalahan. Belakangan, pada 21 Juni, Quinlan melihat kandang Ronaldo dan tahu bahwa boa jantan asal Brasil itu melahirkan 14 anak.

“Saya benar-benar bingung,” katanya. “Saya telah bekerja dengan reptil selama 50 tahun, tapi baru menemukan fenomena ini.”

Dalam siaran pers-nya, City of Portsmouth College menyebut peristiwa ini sebagai kelahiran ajaib. Namun, ini sebenarnya bukan peristiwa ajaib, karena buaya, lebah madu, dan beberapa spesies ular, juga menghasilkan keturunan secara aseksual atau tanpa berhubungan seks.

Partenogenesis terjadi ketika embrio berkembanga tanpa dibuahi. Namun, proses ini jarang terjadi pada vertebrata, atau hewan bertulang belakang, termasuk ular.

Tidak seperti reproduksi seksual, yang membutuhkan sperma untuk membuahi sel telur, partenogenesis dapat melibatkan produk sampingan dari proses menghasilkan sel telur yang disebut kutub. Produk sampingan ini digunakan untuk mengisi celah itu.

Sel-sel ini digabungkan kembali ke dalam telur, menghasilkan dua set DNA yang serupa tapi tidak identik pada embrio.

Partenogenesis juga dapat terjadi ketika sel-sel kelamin berduplikasi kemudian bergabung kembali. Proses ini menghasilkan klon dari induk, meski hal ini hanya terjadi pada tumbuhan, bukan hewan.

Peneliti masih menyelidiki mengapa partenogenesis terjadi pada hewan, dan seberapa sering. Quinlan mengatakan beberapa peneliti percaya ular mengalami partenogenesis ketika betina tak memiliki pasangan hampir sepanjang hidup.

Tidak hanya ulang, ikan pari bernama Charlotte — mengandung melalui partenogenesis di akuarium North Carolina — mati pekan lalu. Akuarium mengumumkan Charlotte, yang kisahnya menjadi subyek sketsa Saturday Night Live, tidak lagi hamil dan didiagnosa mengidap penyakit langka.

Exit mobile version