Site icon Jernih.co

Tentara AS Curi Ribuan Barel Minyak Suriah

JERNIH — Bekerja sama dengan Milisi Qasad, Pasukan Demokrat Suriah bentukan Washington, tentara AS mencuri minyak saat meninggalkan Propinsi Hasakah melintasi perbatasan Suriah-Irak.

Kantor berita SANA, yang dikelola pemerintah Suriah, melaporkan pencurian dilakukan dua cara. Pertama, memasang pipa di seberang Sungai Tigris untuk menyalurkan minyak ke wilayah Irak.

Kedua, mengoperasikan ratusan mobil tanki untuk membawa minyak mentah melintasi perbatasan Irak-Suriah. Dari Irak, minyak dibawa ke pelabuhan terdekat untuk dikapalkan.

Seluruh minyak berasal dari reservoir di wilayah Semalka. Setiap hari, ribuan barel minyak mentah dipompa melalui jaringan pipa, disalurkan ke Irak atau diangkut konvoi mobil tanki dengan pengawalan tentara AS.

Sebelumnya, awal Desember 2020 lalu, SANA juga melaporkan konvoi 85 mobil tanki membawa minyak curian melintasi perbatasan Al Walid. Kendaraan militer mengawal iring-iringan itu.

Pemerintah Suriah tidak bisa melakukan apa-apa, karena tidak adanya yurisdiksi Damaskus di wilayah konflik.

Presiden AS Donald Trump mengatakan kehadiran pasukannya di Suriah untuk memastikan minyak negeri itu tidak jatuh ke tangan teroris. Dubes Suriah untuk PBB Bashar al-Jaafari menuduh AS merampok minyak Suriah.

Bashar al-Jaafari merujuk pada kesepakatan yang dibuat Milisi Qasad dengan sebuah perusahaan AS. Trump tahu semua itu, dan sempat berjanji menarik pasukannya dari Suriah.

Yang terjadi justru sebaliknya, AS terus mencuri minyak Suriah. Suriah terus menggugat, dengan mengatakan AS tidak pernah mendapat restu PBB untuk menghadirkan pasukannya di Suriah.

Exit mobile version