“Selama ini pimpinan dua rumah ibadah sering ketemu dan diskusi, baik di Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. Dari situ mulai muncul ide, bagaimana kalau diadakan fasilitas terowongan”
JAKARTA – Proyek terowongan silaturahmi yang dibangun di bawah tanah, dengan menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta sudah berjalan sejak 20 Januari 2021 lalu. Bahkan ditargetkan rampung pada 31 Maret mendatang.
Mega proyek yang berada dibilangan kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat, itu menelan anggaran hingga Rp40 miliar. Dimana proyek tersebut bermula dari usulan pimpinan dua rumah ibadah yakni Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta.
“Karena selama ini memang pimpinan dua rumah ibadah sering ketemu, sering diskusi, baik di Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. Dari situ mulai muncul ide, bagaimana kalau kita adakan fasilitas terowongan,” ujar Wakil Ketua Bidang Peribadatan Masjid Istiqlal, Abu Hurairah, di Jakarta, Selasa (23/2/2021).
Rupanya usulan itu, disetujui Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan dibangun berbarengan dengan renovasi masjid terbesar di Asia Tenggara tersebut.
Menurut Abu Hurairah, terowongan itu bukan hanya berfungsi sebagai simbol kerukunan umat islam dan kristiani. Namun mempunyai fungsi untuk memudahkan dua pimpinan rumah ibadah saat hendak berkunjung atau untuk keperluan para jemaah.
“Kan banyak yang bilang itu terowongan enggak perlu, kerukunan katanya cukup dari hati. Enggak, memang itu fasilitas,” kata dia.
Nantinya, terowongan itu juga bisa digunakan bagi para jemaah. Selama ini banyak umat Katedral yang memarkirkan kendaraan di Masjid Istiqlal saat ibadah di hari besar umat kristiani.
“Itu karena fasilitas parkiran di Gereja Katedral terbatas,” katanya.
Diketahui, terowongan tersebut direncanakan memiliki panjang 33 meter dengan kedalaman 7 meter.