- Helium-3 adalah isotop yang jarang ditemui di Bumi.
- Di Bulan, Helium-3 tersedia dalam jumlah tak terbatas.
- Jika dapat dibawa ke Bumi dan diproses, Helium-3 akan menjadi sumber energi ribuan tahun.
JERNIH — Seorang mantan analis CIA mengatakan Cina berencana menambang bahan kimia yang terperangkap di bebatuan Bulan untuk melompat ke energi baru, meninggalkan AS dalam ketidakberdayaan.
Tim Chrisman, mantan analis ruang angkasa CIA, mengatakan bebatuan Bulan memiliki Helium-3 dalam jumlah hampir tak terbatas jika dapat ditambang, diproses, dan digunakan di Bumi.
Helium-3 adalah isotop ringan dan non-radioaktif. Di Bumi, Helium-3 sangat langka, dan sulit ditemukan untuk digunakan dalam penelitian fusi nuklir. Di Bulan, Helium-3 berlimpah.
Dalam wawancara dengan Jerusalem Post, Chrisman mengatakan dua pesawat ulang-alik dengan Helium-3 dapat memberi daya kepada AS selama satu tahun jika konsumsi energi konstan.
Namun, menurut Taiwan News, ilmuwan Cina berpikir ribuan tahun ke depan. Ouyang Ziyuan, kepala ilmuwan di Program Eksplorasi Bulan Cina, mengatakan deposit Helium-3 di Bulan dapat menyelesaikan permintaan energi umat manusia selama 10 ribu tahun.
“Ini membuka kemungkinan untuk perubahand dramatis,” kata Chrisman.
Menurutnya, strategi fusi militer-sipil Cina menempatkan Tiongkok pada posisi jauh lebih baik dalam perlombaan memperebutkan Helium-3 dibanding AS.
Lembaga-lembaga ilmu pengetahuan Tiongkok sedang memeriksa sampel batuan yang diambiltim yang terlibat dalam misi Chang’e 5 ke Bulan tahun lalu. Asia Times menulis peneliti sedang mencari tahu bagaimana Helium-3 dapat digunakan untuk kekuatan fusi.
Cina tidak sendiri. Beijing menggandeng Rusia untuk bersama membangun stasiun penelitian di Bulan. Badan Antariksa Nasional Cina dan Roscosmos, badan antariksa Rusia, telah menandatangani kesepakatan.