Washington — Presiden AS Donald Trump berbicara melalui kepada seorang pejabat Taliban, asat perselisihan tentang pertukaran tahanan dan pecahnya kekerasan baru nyaris membahayakan perjanjian damai yang ditandangani Sabtu lalu.
“Anda orang yang tangguh, punya negara hebat, dan saya mengerti Anda berjuang untuk tanah air Anda,” kata Trump kepada Abdul Ghani Baradar, kepala Biro Politik Taliban, seperti diklaim pihak Taliban.
The Guardian melaporkan pembicaraan berlangsung 35 menit. Trump saat itu di Washington dan Baradar masih di Doha, tempat perjanjian damai AS-Taliban ditanda-tangani.
Baca Juga:
— Di Atas Meja Berlapis Emas, AS-Taliban Teken Perjanjian Damai
— 18 Tahun Gagal Menghancurkan Taliban, AS Siap Angkat Kaki dari Afghanistan
“Kami berada di Afghanistan selama 19 tahun. Itu waktu yang sangat lama, dan penarikan pasukan saat ini menjadi kepentingan semua orang,” kata Trump kepada Baradar.
Trump membenarkan dirinya mengatakan itu, dan memberi rincian tentang diskusi. Ia menagku keliru menyebut Baradar sebagai pemimpin Taliban.
“Kami memiliki percakapan yang baik. Kami sepakat tidak ada kekerasan lagi,” kata Trump. “Kami tidak menginginkan kekerasan. Kami sebenarnya melakukan pembicaraan yang sangat baik.”
AS dan Taliban menandatangani dua perjanjian damai, penarikan pasukan dalam 14 bulan. Taliban ambil bagian dalam pembicaraan damai intra-Afghanistan yang komprehensif, deklarasi bersama dengan pemerintah Afghanistan, dan perlunya perundingan ulang tentang perang melawan terorisme.
Perbedaan kedua perjanjian itu sangat jelas. Kesepakatan dengan Taliban menyebutkan 5.000 Taliban dan 1.000 tentara pemeirntah dibebaskan pada 10 Maret, ketika perundingan intra-Afghanistan dimulai.
Pemerintah Afghanistan menolak membebaskan 5.000 Taliban, sebelum pembicaraan dengan dimulai. Taliban bersikeras tidak akan ada perundingan sebelum tahanan dibebaskan.
Senin lalu, Taliban mengatakan akan kembali melakukan operasi militer kendati perjanjian damai dengan AS baru berlangsung sepekan. Operasi dimulai dengan bom sepeda motor pada pertandingan sepakbola, yang menewaskan tiga orang dan melukai 11 lainnya di Propinsi Khost, sebelah timur AFghanistan.
AS secara serius merespon situasi di Afghanistan. Kepada Taliban, Trump mengatakan telah menugaskan Menlu Mike Pompeo untuk berbicara dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani.