- Rusia adalah perintis teknologi luar angkasa, tapi tertinggal akibat korupsi dan pembiayaan buruk.
- Cina ingin memperkuat klainnya dalah persaingan di luar angkasa.
- Ketika AS menjadikan Bulan sebagai destinasi wisata, Rusia dan Cina ingin membangun koloni.
JERNIH — Cina dan Rusia mengumumkan rencana membangun stasiun luar angkasa bersama di Bulan untuk mewujudkan ambisi masing-masing.
Rusia ingin terobsesi kembali ke era Soviet, sebagai perintis antariksa. Cina punya ambisi lebih dari itu.
Di era Uni Soviet, Rusia menjadi yang terdepan ketika mengirim manusia pertama ke luar angkasa. Setelah itu program antariksa Moskwa mengalami kemunduran akibat pembiayaan yang buruk dan korupsi.
AS mengejar ketinggalan dengan mendaratkan manusia ke Bulan. Belakangan, Cina mengejar ketinggalannya dengan mengirim probe ke Mars.
Roscosmos, badan antariksa Rusia, mengatakan telah menandantangani nota kesepahaman dengan Badan Luar Angkasa Cina (CNSA) untuk mengembangkan fasilitas penelitian eksperimental di permukaan atau di orbit Bulan.
CNSA mengatakan proyek terbuka untuk semua negara yang tertarik bermitra dalam kerjasama luar angkasa internasional terbesar. Ada kemungkinan Cina akan menarik negara lain dalam proyek prestisius ini.
Tahun ini, Rusia merayakan ulang tahun ke-60 penerbangan luar angkasa pertama berawak, yaitu saat Yuri Gagarin mengorbit Bumi pada 1961. Dua tahun kemudian Valentina Tereshkova menjadi wanita pertama yang mencapai luar angkasa.
Badan Antariksa AS (NASA) meluncurkan penerbangan berawak ke luar angkaa tahun 1968, atau enam tahun setelah Thereskova. Tapi setelah itu Moskwa tertinggal di belakang AS dan Cina.
Tahun lalu Cina meluncurkan Tianwen-1 ke Mars. Probe pertama Beijing itu telah tiba dan masih terus mengorbit Mars.
Desember 2020, probe Cina yang dikirim ke Bulan kembali ke Bumi dengan membawa sampel tanah dan batuan. Misi jenis ini adalah yang kali pertama dalam 40 tahun terakhir.
Chen Lan, analis independen yang mengkhususkan diri pada program luar angkasa Cina, mengatakan stasiun luar angkasa berama di Bulan akan menjadi yang terpenting. “Ini proyek kerjasama luar angkaa internasional terbesar dan terpenting,” katanya.
Dimitry Rogozin, kepala Roscosmos, lewat Twitter-nya mengatakan akan mengundang kepala CNSA Zhang Kejian ke peluncuran Luna 25, peluncuran pendarat Bulan modern pertama Rusia, 1 Oktober tahun ini. Luna 25 akan menjadi probe Rusia pertama yang dikirim ke Bulan sejak 1976.