Site icon Jernih.co

Vaksin Pfizer Gagal Beri Perlindungan Kepada Anak Usia 2-5 Tahun

JERNIH — Vaksin Pfizer tidak memberi perlindungan yang diharapkan pada anak-anak usia dua sampai lima tahun, demikian hasil uji coba yang dirilis pembuata vaksin itu.

Dalam pernyataan resmi yang dirilis Sabtu 18 Desember, Pfizer/BioNTech mengatakan uji coba pada anak usia dua sampai lima tahun memperlihatkan pemberian dua dosis vaksin untuk memberi kekebalan.

Uji coba pada bayi dan anak usia tahun juga memperlihakan hasil serupa, yaitu vaksin tidak memberi perlindungan anak-anak terhadap serangan virus.

CNN memberitakan Pfizer memutuskan menambahkan dosis ketiga untuk semua anak dan bayi usia enam bulan hingga lima tahun, setelah penasehat independennya melihat data uji coba.

Jadi, Pfizer akan mengubah percobaan dengan menambahkan dosis ketiga.

“Studi ini mencakup evaluasi dosis ketiga dari tiga mikrogram, setidaknya dua bulan setelah dosis kedua dari seri dua dosis untuk memberi perlindungan tingkat tinggi pada kelompok usia muda,” demikian pernyataan resmi Pfizer.

Pfizer menurunkan ukuran dosis untuk anak-anak. Untuk kelompok usia 12 tahun ke atas, dosis vaksin adalah 30 mikrogram. Untuk anak-anak usia 5 sampai 11 tahun, dosis vaksin yang diberikan 10 mikrogram, serta tiga mikrogram untuk anak-anak usia dua tahun.

Tes awal menunjukan dosis kecil ini akan menghasilkan respon imun yang kuat pada anak-anak dan meminimalkan risiko efek samping. Namun data sementara, yang dapat dilihat oleh Badan Pemantau Data dan Keamnanan Independen, menunjukan rejimen dosis kecil tidak menghasilkan respon imun yang diharapkan pada anak usia 2 sampai lima tahun.

“Tidak ada masalah keamanan yang diidentifikasi dan dosis tiga mikrogram menunjukan profeil keamanan yang menguntungkan pada anak-anak usia enam bulan hingga di bawah lima tahun,” demikian pernyataan resmi Pfizer.

Menurut Pfizer, keputusan untuk mengevaluasi dosis ketiga sebesar tiga mikrogram untuk anak-anak usia enam bulan hingga bawah lima tahun mencerminkan komitmen perusahaan memilih dosis yang tepat dengan hati-hati, untuk memaksimalkan profil risiko-manfaat.

Jika uji coba tiga dosis berhasil, Pfizer-BioNTech berharap dapat mengirimkan data ke regulator untuk mendukung Ijin Penggunaan Darurat (EUA) bagi anak-anak berusia enam bulan hingga bawah lima tahun pada paruh pertmaa tahun 2022.

Pfizer juga akan menguji dosis ketiga pada anak-anak lebih tua, yang memiliki otirisasi untuk dosis booster vaksin. Anak-anak usia 5 sampai 11, 12 sampai 15, akan mendapat suntikan ketiga dosis penuh dalam uji coba.

“Perubahan ini mungkin berarti penundaan otorisasi vaksin untuk anak-anak lebih kecil,” kata Dr Anthony Fauci.

Exit mobile version