JAKARTA-Pekan Suci dan perayaan Paskah pada tahun ini akan berbeda. Umat Katolik yang bisanya datang berbondong-bondong mengikuti Misa Minggu Paskah untuk mendapat berkat dan pesan “Urbi et Orbi” dari Paus, untuk tahun ini juga tak akan nampak.
Perayaan misa di lapangan Santo Petrus untuk tahun ini ditiadakan. Berkat dan pesan Urbi et Orbi” dari Paus yang hanya dua kali setahun dari balkon utama Lapangan Santo Petrus juga ditiadakan.
Selama ini perayaan Trihari suci selalu menarik puluhan ribu orang untuk hadir, namun merebaknya wabah virus covid-19 membuat perayaan misa Paskah Paus Fransiskus diadakan tanpa kehadiran umat di publik karena wabah coronavirus.
Kebenaran informasi ini diperkuat berita yang dilansir CNA (15/3/2020), disebutkan pada situs web departemen Vatikan yang mengorganisir perayaan kepausan, disebutkan bahwa hingga Minggu Paskah pada 12 April, khalayak umum dan berkat meriah akan terus disaksikan melalui internet dan televisi tanpa partisipasi langsung.
Perayaan Pekan Suci, bagi umat Katolik sedunia yang jumlahnya sekitar 1,3 miliar, merupakan hari raya paling penting dari kalender liturgi Gereja Katolik. Perayaan dimulai dari Minggu Palem hingga Minggu Paskah.
Perayaan Minggu Palma, adalah memperingati masuknya Yesus ke Yerusalem, misa biasanya berlangsung di Lapangan Basilika Santo Petrus. Seluruh areal didekorasi dengan pohon zaitun, sementara umat yang hadir semuanya memegang ranting-ranting pohon palem.
Selanjutnya Perayaan Pekan Suci utama lainnya adalah prosesi Jalan Salib pada Jumat Agung, yang berlangsung di sekitar Colosseum kuno Roma. Sedangkan untuk perayaan utamanya adalah Misa Minggu Paskah yang disertai berkat dan pesan “Urbi et Orbi” Paus dari balkon utama Lapangan Santo Petrus.
Ditiadakannya perayaan Trihari Suci didukung dengan pernyataan Duta Besar Belanda untuk Vatikan, Caroline Weijers, yang dengan pasti mengatakan tidak akan ada kiriman bunga dari Belanda untuk tahun ini. Selama ini Belanda selalu mengirimkan puluhan ribu bunga untuk menghiasi altar kepausan dan seluruh alun-alun, akan tetapi.
Para Uskup di seluruh dunia, termasuk Indonesia memutuskan sendiri bagaimana menyelenggarakan Trihari Suci dan bagaimana agar pelayanan bagi umatnya tetap berjalan.
Berkaitan dengan rangkaian perayaan selama Pekan Suci, sebagaimana dikutip dari dari hidupkatolik.com umat menunggu informasi resmi dan kebijakan dari Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), sambil terus menjalankan hal-hal yang sudah ditetapkan pemerintah untuk antisipasi penyebaran Covid-19.
(tvl)