Site icon Jernih.co

Vatikan Vonis Bersalah Uskup Agung Italia yang Menyebut Paus Fransiskus ‘Hamba Setan’

JERNIH — Kantor doktrin Vatikan, Jumat 5 Juli, memvonis bersalah Uskup Agung Italia Carlo Maria Vigano, tokoh ultrakonservatif yang menyebut Paus Fransiskus hamba setan, atas perpecahan. Vatikan memutuskan mengucilkan Uskup Vigano.

NBC News memberitakan Uskup Vigano, utusan kepauasn di Washington 2011-2016, bersembunyi sejak 2018 setelah menuduh Paus Fransiskus mengetahui pelanggaran seksual yang dilakukan Kardinal Theodore McCarrick dari AS dan tidak melakukan tindakan apa pun.

Menurut Uskup Vigano saat itu, Paus Fransiskus harus mengundurkan diri. Ia juga mencap Paus Fransiskus sebagai ‘nabi palsu’ dan ‘hamba setan’.

Vatikan menolak tuduhan Uskup Vigano. Bulan lalu, Vatikan memanggilnya untuk menjawab tuduhan menyebabkan perpecahan dan menyangkal legitimasi Paus Fransiskus.

Kantor doktrin Vatikan, Jumat 5 Juli, mengatakan komentar publik Uskup Vigano memperjelas sikapnya menolak mengakui dan tunduk kepada Paus Fransiskus. Uskup Vigano juga menolak legitimasi reformasi liberal yang dilakukan Gereja Katolik Roma pada Konsili Vatikan 1962-1965.

“Pada akhir proses pidana, Yang Mulia Uskup Vigano dinyatakan bersalah atas delik perpecahan,” demikian pernyataan Vatikan, seraya menambahkan bahwa Uskup Vigano telah dikucilkan, atau diasingkan dari gereja.

Dalam postingan di X, Uskup Vigano — kini berusia 83 tahun — tetap tidak menyesali perbuatannya. Ia menerbitkan teks lengkap yang menentanganya, yang mengingatkan dirinya bisa dikeluarkan dari imamat Katolik Roma jika tetap pada pendiriannya.

Ia justru mendesak umat Katolik menyuarakan dukungan terhadap dirinya dengan mengutip ucapan Yesus dalam Perjanjian Baru; “Jika mereka diam, batu-batu ini sendiri akan mulai berteriak.”

Keputusan Vatikan ditandatangani Kardinal Victor Manuel Fernandez, kepala kantor Doktrin Iman, dan sekretarisnya Pastor John Joseph Kennedy. Paus Fransiskus tidak menandatangani keputusan itu, tapi kecil kemungkinan hukuman dijatuhkan tanpa persetujuannya.

Menyerang Paus Fransiskus

Uskup Vigano, yang sebagian besar berkomunikasi melalui jejaring sosial X, bulan lalu mengatakan bahwa dia menolak ambil bagian dalam proses disipliner karena tidak menerima legitimasi lembaga di balik proses itu.

“Saya tidak mengakui otoritas pengadilan yang mengadili saya, atau Prefeknya, atau orang yang menunjuknya,” kata Uskup Vigano, merujuk pada Kardinal Fernandez dan Paus Fransiskus.

Dalam teks panjang, Uskup Vigano meyebut Paus Fransiskus dengan satu nama belakangnya yaitu Bergoglio, dan menuduhnya mewakili Gereja inklusif, imigrasi, ramah lingkungan, dan ramah gay, yang menyimpang dari pesan sebenarnya.

Paus Fransiskus membuat marah banyak kaum konservatif dengan membuat tawaran terhadap para janda dan komunitas LGBT, dengan mengatakan bahwa belas kasihan dan pengampunan harus diutamakan sebelum penegakan doktrin Katolik secara ketat.

Paus juga menentang kelompok konservatif dan tradisionalis dengan memperjuangkan hak-hak migran dan perjuangan melawan perubahan iklim, serta mengutuk kapitalisme berlebihan.

Tahun lalu, Paus Fransiskus memecat Uskup Joseph E Strickland dari Tyler, Texas, yang menolak mundur sukarela setelah penyelidikan Vatikan. Uskup Strickland adalah koservatif penentang Paus Fransiskus.

Exit mobile version