Site icon Jernih.co

Warga Maya Kecam Polisi dan Ganjar Terkait Desa Wadas

“Katanya tidak perlu takut, tapi kenyataannya kok ya menakutkan,” ujarnya melalui akun @berlianidris seraya menyematkan emoticon menangis keras.

JERNIH-Jika apapun yang diputuskan negara terkait rencana pembangunan harus dilakukan dan dituruti warga, termasuk yang kini terjadi di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, berarti negara sudah berbuat jahat dengan melakukan penindasan terhadap rakyatnya secara terang-terangan.

Kemarin, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bilang, kalau warga Desa Wadas tak perlu takut dengan kehadiran ribuan aparat Kepolisian di desa tersebut. Sementara Wakapolda Jawa Tengah, Abiyoso Seno Aji menyebutkan, kedatangan anak buahnya ke kawasan tersebut dengan bersenjata lengkap, dalam rangka melakukan pendampingan dan pengawalan terhadap tim pengukuran tanah dari Badan Pertanahan Nasional setempat.

Dia bilang, sesuai dengan arahan Kapolda Jawa Tengah, kedatangan ribuan petugas bersenjata lengkap itu dalam rangka melakukan pendekatan humanis.

Namun, video yang beredar di media sosial berkata lain. Aparat melakukan pengepungan dan penangkapan terhadap warga, termasuk yang tengah melakukan doa bersama di Masjid. Tentu saja, banyak pihak prihatin dan mengecam aksi petugas dan pernyataan Ganjar tersebut.

“Negara bisa berbuat sejahat ini untuk siapa?” kata pengamat politik internasional Hasmi Bakhtiar melalui akun Twitter @hasmibakhtiar, pada Selasa (8/2).

Sementara mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, mencuitkan banyak emoticon tangis keras di akun media sosial pribadinya. Disusul, @MikhailRaffasya yang menyatakan bahwa aksi Polisi itu merupakan penindadan terhadap rakyat secara terang-terangan.

“Perhatikan detik 0:02, ada yang layangkan pukulan ke arah wajah dari seorang warga yg digiring bbrp org dlm keadaan kedua tangan terkunci. Siapa dia?mewakili siapa?,” kata @BlackYudhistira

“Kok tangannya enteng banget mukul wajah rakyat sipil…sumpah demi Alloh nggak ridho dunia akhirat kalau pajak yang gue berikan pada negara ada yang dipakai untuk menggaji manusia macam itu walaupun cuma 1 sen..,” kata @jantungpiisang.

Sementara dokter Berlian Idris menanggapi pernyataan Gubernur Ganjar yang menyatakan warga desa tak perlu takut dengan kehadiran Polisi.

“Katanya tidak perlu takut, tapi kenyataannya kok ya menakutkan,” ujarnya melalui akun @berlianidris seraya menyematkan emoticon menangis keras.

Polisi, melalui Wakapolda Jawa Tengah Abiyoso Seno Aji menyatakan, ada puluhan orang yang dianggap sebagai pemicu kericuhan yang diangkut ke Mapolres Purworejo. Dia bilang, mereka adalah warga yang membawa senjata tajam dan ditangkap dalam rangka diambil keterangannya.

“Kalau untuk yang tadi bawa senjata tajam diamankan untuk digali keterangannya untuk diambil keterangannya, kenapa datang ke lokasi ini dengan membawa senjata tajam. Yang kita amankan ada sekitar 20 orang,” ujar Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Abiyoso Seno Aji.[]

Exit mobile version