- Elon Musk memperingatkan Ukraina agar hati-hati menggunakan disk saat membuka Starlink.
- Lakukan kamuflase cahaya di atas antena untuk menghindari deteksi visual.
- Elon Musk juga memberi solusi kebutuhan listrik untuk menjalankan Starlink.
JERNIH — CEO SpaceX Elon Musk memperingatkan warga Ukraina pengguna internet satelit Starlink akan kemungkinan Rusia menjadikan mereka sasaran intelejen.
“Peringatan ini penting,” kata Musk di Twitternya dan ditulis The Sun. “Starling adalah satu-satunya sistem kemunikasi non-Rusia yang masih berfungsi di beberapa bagian Ukraina. Jadi, kemungkinan menjadi sasaran intelejen sangat tinggi.”
BACA JUGA:
- Elon Musk Bantu Ukraina Lewat Starlink
- 40 Satelit Starlink Milik Elon Musk Rontok Dihantam Badai Geomagnetik
Miliarder asal AS itu menyumbangkan satu truk penuh disk ke Ukraina, yang komunikasinya dihancurkan Rusia. Disk itu yang memungkinkan warga Ukraina menangkap Internet Starlink dan mengirim berita ke seluruh dunia lewat media sosial.
Starlink tidak menggunakan kabel serat optik berbasis di darat, tapi ribuan satelit yang mengelilingi bumi.
Juragan Musk mengirim disk untuk Ukraina setelah Mykhailo Fedorov, wakil perdana menteri dan menteri digital Ukraina, mengajukan permohonan terbuka.
Fedorov menulis; “Starling telah menjadi bagian penting dalam layanan darurat tetap terhubung dan menyelamatkan nyawa.”
Kini, Ukraina mengalami pemadaman listrik di banyak tempat, yang membuat negara itu butuh generator untuk menjaga agar disk tetap menya. Musk sekali lagi membantu Ukraina dengan mengurangi konsumsi daya puncak, yang berarti Starlink dapat dijalankan dengan listrik dari pemantik mobil.
Musk juga mengaktifkan fitur mobil roaming, yang membuat kendaraan bergerak tapi tetap online. “Solar panel + battery pack lebih baik dibanding genset. Tidak ada tanda panas atau asap, dan kehabisan bahan bakar,” kata Musk.
Namun, Musk mendesak penduduk Ukraina untuk menyalakan Starlink saat dibutuhkan, dan menempatkan disk tersembunyi, atau jauh dari keramaian.
“Tempatkan kamuflase cahaya di atas antena untuk menghindari deteksi visual,” katanya.
Meretas Satelit, Alasan untuk Perang
Imbauan Musk muncul setelah kepala ruang angkasa Rusia mengatakan peretasan satelit adalah alasan untuk berperang. Pernyataan itu mengemuka tak lama setelah kelompok peretas Anonymous menutup Roscosmos.
Dmitry Rogozin, direktur jenderal Roscosmos, membantah kabar ini tapi mengeluarkan pesan mengerikan kepada siapa pun yang meretas Roscosmos.
“Saya ingin memperingatkan semua orang bahwa meretas adalah kejahatan dan harus dihukum berat,” kata Rogozin kepada media Rusia. “Menon-aktifkan grup satelit negara mana pun merupakan casus belli, yaitu alasan untuk berperang.”
Rusia, lanjut Rogozin, akan mencari siapa pun yang meretas. “Kami akan kirimkan semua bahan yang diperlukan ke Dinas Keamanan Fedral, Komite Investigas, dan Kejaksaan Agung, untuk membuka kasus kriminal yang relevan.