Site icon Jernih.co

WHO: Dunia Sedang Kembangkan 180 Vaksin Covid-19

Jenewa — Tahukah Anda, berapa jumlah vaksin Covid-19 yang sedang dikembangkan di seluruh dunia?

Jawab: 180.

Jumlah itu termasuk 35 vaksin yang sedang dalam uji coba pada manusia. Namun, dari jumlah vaksin yang sedang uji klinis, hanya beberapa yang menyita perhatian publik dunia.

“Sepanjang sejarah, tidak ada penyakit yang sedemikian banyak diteliti selain Covid-19,” kata Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO) Dr Tedros Ghebreyesus kepada wartawan.

“Ini kemajuan luar biasa dalan sains dan teknologi yang dibuat dunia dalam beberapa tahun terakhir,” lanjutnya. “Kemajuan ini harus diimbangi dengan ambisi memastikan sebanyak mungkin memiliki akses ke vaksin.”

Setiap negara, terutama yang memiliki pengalaman membuat vaksin, berlomba menjadi yang pertama menghasilkan vaksin. Rusia, lewat Sputnik V, mengklaim sebagai negara pertama penghasil vaksin kendati banyak pakar meragukan.

Di AS, perburuan mendapatkan vaksin diwarnai kepentingan politik. Presiden Donald Trump berharap mendapatkan vaksin Covid-19, Oktober 2020, atau sebelum pemilu presiden.

Soumya Swaminathan, kepala ilmuwan WHO, mengatakan orang harus ingat bahwa uji klinis membutuhkan waktu. Jadi, siapa pun tidak bisa mendesak pengembang vaksin untuk mempercepat uji klinis.

“Anda harus mengumpulkan cukup data jumlah relawan yang merasa aman dengan vaksin yang diuji,” katanya.

Swaminathan mengatakan uji klinis membutuhkan puluhan ribu relawan. Ia juga mengatakan beberapa uji klinis dimulai Juli 2020, jadi ada kemungkinan dunia mendapatkan beberapa hasil pada akhir tahun ini.

Mike Ryan, direktur program kedaruratan WHO, mengatakui perlombaan pengembangan vaksin. “Ini juga lomba melawan virus, dan lomba menyelamatkan nyawa,” katanya.

Ia menolak asumsi sedang terjadi lomba antarnegara untuk menghasilkan vaksin, tapi lomba mendukung kesehatan masyarakat dan lomba mencari cara paling aman dan efektif melawan Covid-19.

“Ini juga bukan persaingan antarperusahaan obat yang patut dipuji,” ujarnya. “Ini perlombaan melawan waktu untuk menyelamatkan manusia.”

Virus korona baru kali pertama muncul di Wuhan, Cina, Desember 2019. Kini virus menginfeksi 28 juta orang di seluruh dunia, dan menewaskan 905 ribu di 188 negara.

Exit mobile version